ACEH
TENGGARA - Jaringan irigasi Desa Teger Miko, Kecamatan Lawe
Sumur, Aceh Tenggara terkesan asal jadi. Informasi yang berhasil dihimpun dari
berbagai sumber yang layak dipercaya, jaringan irigasi yang dibangun dari
anggaran dana desa tahun 2016 itu diduga tidak menggunakan pondasi.
"Tidak ada
pondasinya, kami sudah lihat langsung ke lokasi," tutur salah seorang
sumber dari kalangan LSM ini.
Dari hasil penelusuran LintasAtjeh.com
ke lokasi Kamis (1/9/2016), pondasi sudah tidak bisa terlihat lagi, sebab,
lantai saluran tersebut sudah disemen. Namun, selain, pondasi, kualitas fisik
pekerjaan tersebut terlihat rendah alias asal-asalan.
Material batu kali yang
terpasang di tembok irigasi tersebut terlihat berjarak sangat rapat, akibatnya,
susunan batu kali itu nyaris tidak menyisakan jarak atau space. Sejatinya, batu
kali yang berfungsi untuk memperkuat dinding tembok irigasi tersebut dipasang
berjarak dengan polesan material semen agar tembok itu kuat dan bertahan lama.
Tindakan tersebut diduga
sebagai modus yang sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang berniat memperoleh
keuntungan pribadi dari pekerjaan itu, dengan cara menghemat bahan material.
Terkait tudingan LSM yang
menduga tidak adanya pondasi irigasi itu, Kepala Desa Teger Miko, Abdul
Muthalib yang dikonfirmasi di lokasi, Kamis, menuturkan proyek irigasi desa itu
sudah sesuai ketentuan serta sudah menggunakan pondasi.
"Iya memang ada LSM
yang datang kemari, waktu itu mereka lihat bagian bawahnya ada yang gantung,
dikiranya tidak pakai pondasi, padahal pakai. Itu gantung karena terkikis oleh
air yang dimasukkan orang malam harinya begitu selesai di cor," ujar Abdul
Muthalib.
Camat Lawe Sumur,
Alimsyah, S.Pd, ketika dikonfirmasi lintasAtjeh.com, Sabtu (3/9/2016), terkait
persoalan tersebut mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti informasi yang
disampaikan ini. Dia berjanji akan memanggil sang kades dan akan mengecek
langsung pekerjaan tersebut ke lapangan.
"Nanti saya akan
panggil kepala desanya, pekerjaan itu juga nanti kita cek langsung," jawab
Alimsyah.[SAS]