-->


Heboh! Konflik Succes Fee Proyek Unsam Langsa Seret Nama Anggota DPR-RI

05 September, 2016, 13.57 WIB Last Updated 2016-09-05T06:57:18Z
LANGSA - Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Universitas Samudera (Unsam) Kota Langsa, yang anggarannya bersumber dari dana APBN Tahun 2015, senilai Rp 6,5 miliar lebih tersebut mulai diterpa kabar tidak sedap dan hebohnya lagi, nama seorang anggota DPR-RI dari Komisi X ikut terseret.

Penelusuran LintasAtjeh.com, Senin (5/9/2016), mencuatnya kabar tidak sedap tentang pembangunan gedung Fakultas Hukum Unsam Langsa, ditengarai karena adanya konflik tentang dana succes fee antara sesama staf sang anggota DPR-RI tersebut.

Seorang sumber yang enggan dipublikasikan namanya mengatakan, pembangunan gedung Fakultas Hukum Unsam Kota Langsa, diduga ada succes fee proyek sebesar 7 persen untuk salah satu anggota DPR-RI, yang kabarnya diberikan melalui salah satu stafnya.

Sumber juga menjelaskan, pada awal dilaksanakan pembangunan gedung Fakultas Hukum Unsam, pelaksanaan proyek juga menjanjikan dana succes fee kepada pihak staf sejumlah Rp.200 juta. Namun dalam perjalanan waktu, dana succes fee yang dijanjikan oleh pelaksana proyek diberikan kepada staf lainnya, bukan pada staf yang pertama.

"Jumlah dana succes fee yang diberikan juga lumayan besar, yakni sejumlah Rp.600 juta. Sehingga staf anggota DPR-RI dari Komisi X itu menjadi berang kepada staf kedua, dan akhirnya menimbulkan konflik berkepanjangan antara keduanya," terang sumber.

Akibat munculnya konflik berkepanjangan antara kedua staf anggota DPR-RI dari Komisi X tersebut, terungkaplah semua indikasi kejahatan yang selama ini disembunyikan dalam kelompok tersebut. Termasuk tentang adanya uang muka (DP) proyek atas pembangunan gedung Fakultas Hukum Unsam Langsa sebesar 20 persen dari anggaran Rp 6.5 miliar lebih.

"Dikabarkan DP sebesar 20 persen diperuntukkan kepada sejumah pihak, dan oknum anggota di DPR-RI dari Komisi X juga disebut-sebut sebagai salah satu pihak penerimanya," ungkap sumber.

Hingga berita ini diturunkan, pihak anggota DPR-RI dan kedua stafnya, serta pihak pelaksana proyek belum bisa dikonfirmasi.[Zf/Wr]
Komentar

Tampilkan

Terkini