PIDIE
JAYA
- Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah membuka Expo Pendidikan dalam rangka
memperingati Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke 57 tahun 2016 yang dipusatkan
di Pidie Jaya, Minggu (18/9/2016).
Tiba dilokasi acara, Zaini
Abdullah disambut duta Wisata Pidie Jaya
dan pertunjukan drum Band yang di persembahkan oleh para pelajar tingkat
SD dan SMP dari dinas pendidikan setempat.
Pembukaan expo pendidikan
tersebut ditandai dengan pemotongan pita oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah,
Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi, dan Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh.
Seusai pemotongan pita,
Zaini Abdullah yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Hasanuddin Darjo
serta para kepala dinas meninjau stand expo dari berbagai kabupaten/kota
se-Aceh.
Zaini Abdullah
menyampaikan peringatan Hardikda yang diperingati setiap tahun merupakan
bentuk penghargaan dan
penghormatan kepada para pendahulu
yang telah meletakkan sendi-sendi pendidikan Aceh. Selain itu, juga merupakan sarana
untuk mengevaluasi pembangunan
pendidikan di Aceh.
Pendidikan Aceh dalam
beberapa tahun terakhir, kata Zaini, telah menunjukkan peningkatan yang
menggembirakan.
"Sejumlah prestasi
siswa kita di
even nasional bahkan internasional telah
menunjukkan peningkatan, begitu juga
dengan pendidik dan
tenaga kependidikan lainnya, juga
telah mampu meraih
prestasi nasional," kata
Zaini.
Prestasi tersebut kata
Zaini tidak terlepas dari kerja keras
dan kerja nyata Pemerintah Aceh selama ini. "Upaya kita mengawal misi pendidikan yang telah kita
tetapkan pada RPJM 2012-2017. Alhamdulillah telah memperlihatkan
keberhasilan, artinya program
dan strategi yang dijalankan selama
ini telah berada
pada jalur yang
tepat," ujar Zaini.
Pemerintah Aceh, lanjut Zaini, berkomitmen untuk
mengalokasikan dana pendidikan
20 persen dari APBA setiap
tahun. "Ini menunjukkan suatu
bukti kesungguhan kita
untuk memacu laju pembangunan
pendidikan Aceh," lanjutnya.
Zaini Abdullah
mengingatkan semua pemangku kepentingan baik di tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota, termasuk perguruan
tinggi negeri/swasta agar memiliki
perhatian yang sungguh-sungguh, saling berkoordinasi, bekerjasama dan tidak saling
menyalahkan untuk mengembangkan pendidikan Aceh yang
bermutu dan berdaya
saing serta berlandaskan dinul
Islam.
"Saya minta
tidak ada lagi
dikotomi dan perbedaan perhatian
pelayanan antara sekolah,
madrasah, dan dayah. Hanya
satu kata pendidikan
Aceh," tegas Zaini.
Selain itu, Zaini Abdullah
juga mengajak semua pihak berupaya untuk memberikan perlindungan terhadap lembaga
pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mereka dapat menjalankan
fungsi dan profesinya dengan baik dan nyaman.
Pada kesempatan tersebut,
Zaini juga berharap Pendidikan Aceh semakin
maju, mampu bersaing dan bersanding di tingkat nasional dan global.
Ketua Panitia Hardikda,
Daud Pakeh menyampaikan resepsi Hardikda yang akan berlangsung selama empat
hari dari tanggal 18 sampai 21 September tersebut, turut dimeriahkan dengan
serangkaian kegiatan seperti pameran pendidikan, seminar pendidikan, seminar
pendidikan Agama Islam, dan berbagai kegiatan lainnya.
Pada kesempatan tersebut,
Zaini Abdullah juga menyerahkan piala bergilir Hardikda kepada daerah
berprestasi dalam bidang pendidikan yang dimenangkan Kabupaten Aceh Jaya serta
menyerahkan piagam penghargaan khusus kepada Kota Banda Aceh sebagai kota
referensi layanan untuk Bidang Pendidikan.
Sebelumnya Wakil Bupati Pidie
Jaya, Said Mulyadi mengharapkan kepada Pemerintah Aceh agar dapat memberikan
perhatian untuk Kabupaten Pijay menuju standar minimum pendidikan.
"Di Pijay untuk
tingkat SMA, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) baru satu
sekolah yang melaksanakannya. Untuk itu kami mengharapkan kepada Pemerintah
Aceh untuk membantu kami," kata Wabup Pijay.
Hadir dalam kesempatan
tersebut, Kadis Pendidikan Aceh Drs. Hasanuddin Darjo, MM, Kakanwil Aceh Daud
Pakeh, Dandim 0102/Pidie, Kapolres Pidie diwakili Kapolsek Bandar Baru, Kepala
Dinas Pendidikan 23 Kabupaten dan Kota di Aceh, beberapa Kepala SKPA, Kepala
PPMG Dinas Pendidikan Aceh se-Aceh, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
perwakilan Kabupaten dan Kota di Aceh.[Rls]