BANDA
ACEH
- Geurakan Marwah Aceh (GMA) mengungkapkan salah satu Cagub Aceh dari jalur independen
atau perseorangan saat ini sudah tidak efektif lagi meski memiliki peluang
besar bertarung menuju Aceh 1.
“Calon independen atau jalur
perseorangan yang dimaksud, satu paslon diantaranya adalah calon incumbent yang
masih berambisi maju dalam panggung pilkada Aceh,” kata Ketua GMA, Tgk. Sufaini
Syekhy kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (17/9/2016), di Banda Aceh.
Kata Syekhy, calon yang
dimaksud tak lain adalah Gubernur Aceh saat ini. Padahal, seharusnya beliau
bisa berbesar hati menikmati akhir masa jabatannya. Tanpa harus
terombang-ambing gelombang politik Aceh yang bisa menghempaskan dirinya kapan
saja.
“Kandidat bersimbol tanda
kutip "AZAN' memang mereka punya peluang besar. Namun saya pikir sudah tidak
efektif dan tidak profesional. Dikarenakan mereka ‘AZAN’ diibaratkan laksana
gajah yang kebesaran badannya namun tertutupi oleh daun telinga yang lebar,
sehingga dianya tidak paham dan sadar bahwa dia itu gajah,” kata Syekhy.
Lanjut dia, Kenapa gajah tapi
berpikiran kerdil dan bungil? Ini disebabkan
oleh para pendamping sekelilingnya, mereka merupakan para habitat kancil yang
cerdik tapi tidak cerdas dalam mempengaruhi sang raja yang sedang berkuasa. Yang
mereka lakukan hanya memikirkan dan memenuhi kebutuhan kesehariannya dan tidak
peka serta perduli terhadap kebutuhan orang lain terutama rakyat Aceh yang
sekarang termasuk daerah termiskin.
“Maka kami juga berasumsi
dan haqul yakin, pencalonannya akan berujung kritis dan gagal total. Kami tetap
akan memberi dukungan kepada calon yang punya simbol, cerdas, amanah dan
bersinergi dengan rakyat,” demikian Ketua Geurakan Marwah Aceh, Tgk. Syekhy.[DW]