LANGSA –
LSM Gadjah Puteh menilai Walikota Langsa berperilaku arogan dan tidak berpihak
pada masyarakat miskin terkait penggusuran warga di bantaran rel KA Kota Langsa.
Kebijakan tersebut telah melukai hati masyarakat dan warga yang tidak punya
tempat berteduh. Selama ini mereka cuma bisa menggantungkan hidupnya pada tanah
negara tersebut.
Hal ini sangat
bertentangan dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2, tentang warga negara dan penduduk, yang
semestinya mendapat perhatian khusus dan perlindungan oleh Pemerintah Kota Langsa.
Mereka juga warga kota yang berhak mendapatkan fasilitas hidup, Pemko Langsa
hendaknya lebih dahulu mempersiapkan rumah sederhana bagi mereka sebelum
direlokasi ke kawasan baru.
“Menurut keterangan
beberapa warga, mereka hanya diberikan uang pindah sejumlah 3 juta dan lokasi
baru yang masih kosong. Logikanya bahwa dengan kondisi mereka saat ini sangat
tidak mungkin rumah di lokasi baru dapat terbangun dengan dana minim tersebut,”
demikian kata Direktur Eksekutif Gadjah Puteh Sayed Zahirsyah melalui siaran
persnya kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (10/9/2016).
Lebih lanjut Sayed
mengatakan secara umum mereka adalah warga yang kemampuannya dibawah rata-rata,
karena kalau mampu mana mungkin mereka mau menumpang di tanah PT KA tersebut.
“Amatan kami di lapangan, penggusuran
ini dikarenakan ada kepentingan pihak ketiga yang ingin meraup keuntungan dan
hilang rasa kemanusiaannya. Jadi, penggusuran ini terkesan mengejar target
karena ada pihak yang ingin segera melakukan kegiatannya di lokasi tersebut,”
sindirnya.
Sebagai contoh, imbuh dia,
rumah sederhana bagi masyarakat Pusong yang terbangun secara keseluruhan baru
kemudian mereka direlokasi, sehingga tidak ada kesan terburu-buru. Cina saja
punya perasaan saat menggusur rumah warga, dia lebih dahulu mempersiapkan rumah
susun Kalijodo.
“Terlebih lagi dalam
menghadapi Hati Raya Idul Adha ini, warga tentu dipusingkan dengan persoalan
pindah yang belum tentu kemana. Biaya pindah pasti tidak mencukupi untuk
mendirikan tempat teduh yang baru,” cetus Sayed.
“Sebagai sesama saudara
dan pemerhati sosial, Gadjah Puteh merasa prihatin dengan nasib mereka. Kita
mengharapkan agar Pemko Langsa dapat segera merealisasikan rumah yang sederhana
bagi mereka,” pungkasnya.[Rls/SM]