-->

Daniel Abdul Wahab Sarankan Pemko Banda Aceh Bentuk Tim “Laminet”

27 September, 2016, 10.42 WIB Last Updated 2016-09-27T03:42:54Z
BANDA ACEH - Warga Kota Banda Aceh hingga saat ini masih mengeluhkan insfrastruktur jalan yang berlubang, drainase tersumbat dan hal-hal lain menyangkut kepentingan publik masih banyak terabaikan.

“Kita masih melihat adanya keluhan itu. Keluhan tersebut sejatinya harus disikapi dengan bijak oleh eksekutif. Dan ini sudah kewajiban pemerintah daerah untuk meresponnya. Sebagai politisi, saya melihatnya sebagai sesuatu yang rasional, karena ini wujud kecintaan warga kota pada pemimpinnya. Masalah ini perlu diperkuat lagi koordinasi antar instansi teknis,” kata Daniel Abdul Wahab, Anggota DPRK Kota Banda Aceh, kepada LintasAtjeh.com, Selasa (27/9/2016).

Lanjut dia, warga yang baik akan terus saling memberitahu dan mengingatkan. Ini sejalan dengan pesan Al Qu’an, watawa shaubilhaq watawa shaubil sabr.

“Untuk itulah, saya menyarakan kepada Pemko Banda Aceh melalui Dinas PU Kota Banda Aceh untuk membentuk Tim Laminet atawa Tim Reaksi Cepat (TRC), guna merespon cepat keluhan warga agar fokus pada perbaikan jalan-jalan berlubang dan saluran tersumbat,” ungkap politisi PKPI Banda Aceh yang juga salah Wakil Ketua Komisi C.

Lebih lanjut, Daniel mengatakan selaku anggota DPRK yang dipilih oleh rakyat memiliki kewajiban moral untuk menyahutinya. Saya menilai jalan berlubang itu mungkin terjadi akibat lalu lalang mobil truk besar, atau bisa saja akibat genangan hujan yang deras. Untuk itu Tim “laminet” ini salah satu tugasnya memantau itu dan bereaksi cepat terhadap keluhan pelayanan publik.

“Para Eksekutif sebagai mitra kerja DPRK, terutama Dinas PU Kota Banda Aceh harus memaksimalkan fungsi koordinasi dan sinergisitas dengan beberapa instansi lainnya. Komunikasi yang bagus sesama jajaran pemerintah daerah harus maksimal, dan ini menurut saya bagian dari upaya semua pihak mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Madani,” ujar Daniel.

Selama ini, kata dia, saya lihat Dinas PU sudah bekerja cukup baik dalam merespon setiap keluhan warga, akan tetapi di lapangan kita juga masih menemukan fakta belum rapinya koordinasi lintas instansi dalam membangun kota.

“Hari ini Dinas PU memperbaiki, disisi yang lain PDAM melakukan membongkaran guna pemasangan pipa air. Hal ini tentunya tidak terulang lagi. Jangan nanti timbul persepsi publik yang negatif dan ini tentu tidak kita inginkan. Padahal Walikota Banda Aceh sudah bekerja secara maksimal dalam membangun kota selama ini. Saya membayangkan andai Dinas PU, PDAM, Dinas DK3 dan Dinas Teknis lainnya bersinergi dalam membangun kota dalam satu tim yang solid, maka sangat mudah menata pemerintahan kedepan,” tegas dia.

“Kita inginkan jangan ada lagi miss komunikasi sesama aparatur di lingkungan Pemko Banda Aceh. Disatu sisi, saya berikan apresiasi atas kerja Dinas PU yang sangat responsif terhadap masukan warga. Akan tetapi di lapangan, saya masih melihat reaksi yang dilaksanakan oleh Dinas PU Kota masih harus dimaksimalkan dengan efektif dan efisien. Kalau ada kendala kita pikir bersama,” imbuh Daniel.

Menurutnya lagi, pembentukan Tim “Laminet” diyakini  mampu mengurai benang kusut terkait problem jalan berlubang, termasuk masalah genangan air dll. Saya menyarankan Tim laminet ini harus dibentuk dengan Keputusan Walikota, dimana komposisinya terdiri lintas stake holder, sehingga akan semakin mudah dalam melakukan aksi dan pengawasan dilapangan.

“Beberapa titik lobang jalan yang teramati antara lain simpang empat warkop sago Merduati, jalan menuju Lamlagang, jalan menuju Darussalam, jalan Lambuk dll, dalam wilayah Kota Banda Aceh serta beberapa zona jalan yang lain. Kita berharap pelibatan keuchik  juga dimaksimalkan yang ada di lingkungan Kota Banda Aceh. Sehingga informasi tentang jalan yang berlubang dapat diterima langsung dari arus bawah dan masyarakat disarankan juga menyampaikan kepada keuchik yang nantinya akan menyampaikan pada Dinas Teknis,” ajaknya.

Menurut Daniel, warga yang baik adalah senantiasa memberikan informasi yang tepat dan mengingatkan eksekutif agar lebih baik lagi dalam melayani warganya. Sebaliknya jika warga telah apriori maka ini patut diduga ada sesutu yang keliru.

Disamping itu juga, Daniel mengajak seluruh komponen warga agar menjaga kebersihan dan keindahan kota. Saatnya seluruh anak negeri punya semangat yang sama dalam membangun kota. Hal-hal yang sifatnya bisa diselesaikan oleh keuchik maka sejatinya juga harus dipertegas dalam kewenangan mengelola dana gampong.

“Sehingga keuchik kedepan juga bisa menginisiasi program laminet di gampong-gampong berdasarkan kemampuan dana dan kemampuan sosial masyarakat  yang ada,” demikian pungkas Daniel Abdul Wahab.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini