BANDA
ACEH
- Warga Kota Banda Aceh hingga saat ini masih mengeluhkan insfrastruktur jalan
yang berlubang, drainase tersumbat dan hal-hal lain menyangkut kepentingan
publik masih banyak terabaikan.
“Kita masih melihat adanya
keluhan itu. Keluhan tersebut sejatinya harus disikapi dengan bijak oleh eksekutif.
Dan ini sudah kewajiban pemerintah daerah untuk meresponnya. Sebagai politisi,
saya melihatnya sebagai sesuatu yang rasional, karena ini wujud kecintaan warga
kota pada pemimpinnya. Masalah ini perlu diperkuat lagi koordinasi antar
instansi teknis,” kata Daniel Abdul Wahab, Anggota DPRK Kota Banda Aceh, kepada
LintasAtjeh.com, Selasa (27/9/2016).
Lanjut dia, warga yang
baik akan terus saling memberitahu dan mengingatkan. Ini sejalan dengan pesan Al
Qu’an, watawa shaubilhaq watawa shaubil sabr.
“Untuk itulah, saya menyarakan
kepada Pemko Banda Aceh melalui Dinas PU Kota Banda Aceh untuk membentuk Tim
Laminet atawa Tim Reaksi Cepat (TRC), guna merespon cepat keluhan warga agar fokus
pada perbaikan jalan-jalan berlubang dan saluran tersumbat,” ungkap politisi
PKPI Banda Aceh yang juga salah Wakil Ketua Komisi C.
Lebih lanjut, Daniel
mengatakan selaku anggota DPRK yang dipilih oleh rakyat memiliki kewajiban
moral untuk menyahutinya. Saya menilai jalan berlubang itu mungkin terjadi
akibat lalu lalang mobil truk besar, atau bisa saja akibat genangan hujan yang
deras. Untuk itu Tim “laminet” ini salah satu tugasnya memantau itu dan
bereaksi cepat terhadap keluhan pelayanan publik.
“Para Eksekutif sebagai
mitra kerja DPRK, terutama Dinas PU Kota Banda Aceh harus memaksimalkan fungsi
koordinasi dan sinergisitas dengan beberapa instansi lainnya. Komunikasi yang
bagus sesama jajaran pemerintah daerah harus maksimal, dan ini menurut saya
bagian dari upaya semua pihak mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Madani,” ujar
Daniel.
Selama ini, kata dia, saya
lihat Dinas PU sudah bekerja cukup baik dalam merespon setiap keluhan warga,
akan tetapi di lapangan kita juga masih menemukan fakta belum rapinya
koordinasi lintas instansi dalam membangun kota.
“Hari ini Dinas PU
memperbaiki, disisi yang lain PDAM melakukan membongkaran guna pemasangan pipa
air. Hal ini tentunya tidak terulang lagi. Jangan nanti timbul persepsi publik
yang negatif dan ini tentu tidak kita inginkan. Padahal Walikota Banda Aceh sudah
bekerja secara maksimal dalam membangun kota selama ini. Saya membayangkan
andai Dinas PU, PDAM, Dinas DK3 dan Dinas Teknis lainnya bersinergi dalam
membangun kota dalam satu tim yang solid, maka sangat mudah menata pemerintahan
kedepan,” tegas dia.
“Kita inginkan jangan ada
lagi miss komunikasi sesama aparatur di lingkungan Pemko Banda Aceh. Disatu
sisi, saya berikan apresiasi atas kerja Dinas PU yang sangat responsif terhadap
masukan warga. Akan tetapi di lapangan, saya masih melihat reaksi yang
dilaksanakan oleh Dinas PU Kota masih harus dimaksimalkan dengan efektif dan
efisien. Kalau ada kendala kita pikir bersama,” imbuh Daniel.
Menurutnya lagi, pembentukan
Tim “Laminet” diyakini mampu mengurai
benang kusut terkait problem jalan berlubang, termasuk masalah genangan air
dll. Saya menyarankan Tim laminet ini harus dibentuk dengan Keputusan Walikota,
dimana komposisinya terdiri lintas stake holder, sehingga akan semakin mudah
dalam melakukan aksi dan pengawasan dilapangan.
“Beberapa titik lobang
jalan yang teramati antara lain simpang empat warkop sago Merduati, jalan
menuju Lamlagang, jalan menuju Darussalam, jalan Lambuk dll, dalam wilayah Kota
Banda Aceh serta beberapa zona jalan yang lain. Kita berharap pelibatan keuchik juga dimaksimalkan yang ada di lingkungan
Kota Banda Aceh. Sehingga informasi tentang jalan yang berlubang dapat diterima
langsung dari arus bawah dan masyarakat disarankan juga menyampaikan kepada keuchik
yang nantinya akan menyampaikan pada Dinas Teknis,” ajaknya.
Menurut Daniel, warga yang
baik adalah senantiasa memberikan informasi yang tepat dan mengingatkan
eksekutif agar lebih baik lagi dalam melayani warganya. Sebaliknya jika warga
telah apriori maka ini patut diduga ada sesutu yang keliru.
Disamping itu juga, Daniel
mengajak seluruh komponen warga agar menjaga kebersihan dan keindahan kota.
Saatnya seluruh anak negeri punya semangat yang sama dalam membangun kota.
Hal-hal yang sifatnya bisa diselesaikan oleh keuchik maka sejatinya juga harus
dipertegas dalam kewenangan mengelola dana gampong.
“Sehingga keuchik kedepan
juga bisa menginisiasi program laminet di gampong-gampong berdasarkan kemampuan
dana dan kemampuan sosial masyarakat yang
ada,” demikian pungkas Daniel Abdul Wahab.[Red]