-->

Banjir Pengemis di Kota Madani Banda Aceh

19 September, 2016, 11.15 WIB Last Updated 2016-09-19T04:17:49Z
BANDA ACEH - Jika traffic light di daerah lain mungkin "bersih" dari aktivitas manusia, tidak halnya dengan di traffic light Kota Banda Aceh. Lampu merah di persimpangan jalan kerap dijadikan aktivitas beragam orang, dengan berbagai tujuan.

Kota besar seperti Kota Banda Aceh yang didalamnya dihuni oleh banyak kaum dengan ekonomi menengah keatas pastinya menjadi lahan yang bagus untuk sekedar meminta belas kasihan. Hal itulah yang dijadikan oleh sebagian orang untuk meraup berkah dan mendapatkan keuntungan.

Padahal dari pengemis-pengemis tersebut belum tentu mereka benar-benar miskin. Banyak modus yang digunakan oleh mereka untuk sekedar mendapatkan simpati dari masyarakat, mulai dari pembangunan masjid, sumbangan untuk korban bencana alam dan lain-lain.

Banjir pengemis tersebut dapat dijumpai hampir di semua sudut kota Banda Aceh seperti di Traffic light, rumah makan, warung kopi, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain.

Misalnya yang terjadi di lampu merah depan masjid Lamprik Banda Aceh, ada seorang pengemis lagi nelpon. Diduga pengemis di lampu merah lagi nelpon teman seprofesinya. Coba bayangkan, pengemis nelpon? Masih pantaskah untuk dikasihani dan dibiarkan saja sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan?

Sudah saatnya Pemerintah berjuluk Kota Madani Pimpinan Bunda Illiza melalui petugas Pol PP dan petugas lainnya mengambil sikap dan jangan banyak diam. Segera tertibkan karena makin maraknya aktifitas pengemis dengan modus di persimpangan lampu merah dan jalan-jalan protokol di Kota Banda Aceh sudah sangat menganggu.[DW]
Komentar

Tampilkan

Terkini