GARUT -
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dini hari tadi
memaksa ribuan warga mengungsi karena rumahnya rusak diterjang air.
Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho
mengatakan, banjir bandang tersebut melanda tujuh kecamatan di Garut, di
antaranya Bayung Puang, Garut Kota, Rokom Kalem, Taro Kidul, dan Karang
Pawitan.
Menurut data BNPB,
sedikitnya seribu warga terpaksa diungsikan di Markas Korem 06, Apotik Wira
Prima, Rumah Sakit Guntur, dan posko Seketaris Daerah Kabupaten Garut.
"Pengungsi mencapai seribuan orang. Diperkirkan ribuan rumah mengalami
kerusakan," ujar Sutopo di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur,
Rabu, 21 September 2016.
Sutopo memperkirakan,
jumlah pengungsi mungkin bertambah jika melihat kerusakan yang terjadi. Saat
ini, petugas gabungan juga masih terus mendata korban dan pengungsi, serta
kerusakan yang ditimbulkan bencana ini. "Beberapa rumah hanyut, rusak
berat, rusak ringan mengingat material longsor yang dibawa banjir cukup banyak
dan cukup besar. Sehingga memenuhi rumah-rumah, termasuk memenuhi RSUD dr. Slamet
yang tadi malam terendam banjir sampai 30 meter," ujarnya menambahkan.
Berdasarkan pemutakhiran
data sampai pukul 16.30 WIB, jumlah korban tercatat 20 warga meninggal dan 14
lainnya hilang. Petugas di lapangan juga masih melakukan identifikasi terhadap
jasad korban. Saat ini, ada 6 jasad yang belum teridentifikasi.
Sementara itu, untuk
penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah
mendirikan pos komando dan dapur umum. Bupati Garut juga menunjuk Komandan
Kodim sebagai komandan tanggap darurat.
Sutopo menjelaskan, banjir
bandang dan longsor ini dipicu hujan deras yang terjadi sejak Selasa pukul
19.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai
Cikamuri naik secara cepat. Sehingga sekitar pukul 20.00 WIB, terjadi banjir
setinggi lutut. Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB air meninggi sekitar 1,5-2
meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut.
"Ini menunjukkan
kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis."
IST |
Berikut daftar nama korban
meninggal dan hilang berdasarkan jenis kelamin.
Korban
Meninggal Laki-laki
1. Nawawi (55) – Asrama Lap. Paris
2. Irsyad Dwi Maulana (8) – Asrama Lap. Paris
3. Rejal (8 bulan)
4. Oom (70)
5. Solihin (4) – Kp. Bojong Sidika, Ds. Haur
Panggung, Kec. Tarkid
6. Jana (35) – Bojong Larang
7. Aceng Daryana (35) – Kel. Jayaraga, Kec.
Tarkid
8. Deni (23) – Kec. Bayongbong
9. x (5)
Korban
Meninggal Perempuan:
1. IIs (35) – Asrama Lap. Paris
2. Siti (25) – Cimacan Tarkid
3. Nunung (70) – Cibunar
4. X (70)
5. Santi (38) – Lap. Paris
6. Revina (7) – Asrama Lap. Paris
7. Nuryati (58) – Lap. Paris
8. X (6)
9. X – anak - Sumedang
10. X – anak
- Sumedang
11. X (11)
Korban
Hilang Laki-Laki:
1. Ano (60) – Mekar Sari Haur Panggung, Kec.
Tarkid
2. Feri (40) – Cimacan Tarkid
3. X (3) – Cimacan Tarkid
4. Supri (40) – Cimacan Tarkid
5. X (3) – Cimacan Tarkid
6. Ahmad (4) – Cimacan Tarkid
7. Etoy (12) – Cimacan Tarkid
8. Endan (45) – Kel. Sukamukti, Kota Garut
Korban
Hilang Perempuan:
1. Dede Sumiayah (52) – Asrama Tarumanegara
2. Oon (52) – Cimacan Tarkid
3. Lena Agustina (18) – Asrama TN
4. Eneng (12) – Cimacan Tarkid
5. Kokom (35) – Cimacan Tarkid
6. Ane (35) – Kel. Sukamukti, Kota Garut
[Viva.co.id]