
Pantauan di lapangan, Jum’at
(15/9/2016), oleh Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Teritorial
Wilayah Aceh Tarmizi Age, mendapati harga barang di pasar Bireuen dijual dengan
harga sesuai barang tersebut.
Misalnya tomat Medan
dijual dengan harga Rp 8000/kg, tomat Aceh Rp6000/kg, bawang merah Rp32.000/kg,
dan cabe merah Rp60.000/kg. Jika dibandingkan dengan harga sebelum hari raya,
cabe merah turun sampai Rp20.000/kg.
“Sebab sebelum ini, cabe
merah kami jual Rp80.000,” ujar Iqbal Maulana salah seorang pedagang pasar
Bireuen yang ditanya APPSI, yang disambung salah seorang pedagan lainnya
mengatakan ada juga pedagang yang masih menjual cabe dengan harga Rp80.000, alasannya
mereka masih modal lama.
“Sedangkan bunga kol dijual
Rp12.000/kg, bawang putih Rp36000/kg, kentang Rp15.000, untuk kentang harga
naik dari sebelumnya dijual lebih murah yaitu Rp13.000. Kemudian cabe rawit Rp60.000/kg
juga naik dari sebelumnya, timun Rp5000, jeruk nipis Rp8000/kg, Kunyit
Rp12000/kg, wortel Rp8000/kg, labu jepang luar Rp10.000/kg, dan kemiri kupas
Rp28.000/kg,” jelas Iqbal Maulana menjawab APPSI teritorial wilayah Aceh.
Menurut APPSI harga barang
di pasar Bireuen dan di pasar lainnya di seluruh Aceh sangat terpengaruh bengan
kuantitas barang yang tersedia dari petani .
“Jumlah banyaknya barang
yang beredar di pasar Bireuen dan pasar lain di Aceh ikut menentukan dan
mempengaruhi harga jual. Dengan itu APPSI menyarankan agar petani dapat
meningkatkan perluasan tanam sehingga bisa mengakomodir kebbutuhan pasar
sekaligus bisa menciptakan kestabilan harga.
Dinas pertanian tanaman pangan
di Aceh baik itu di Pemerintah Aceh atau di kabupaten/kota diminta untuk lebih
peka dengan kebutuhan petani, sehingga kebutuhan pangan lokal khususnya bisa
selalu teratasi, perluasan areal tanam merupakan salah satu jawaban kebutuhan
pasar yang setiap hari dibutuhkan dan dibeli warga.
”Dinas pertanian harus memperbanyak
personil yang turun ke lapangan untuk menjemput kepentingan jangan duduk di
kantor tapi perhatikan petani di kebun dan sawah,” himbaunya.[DM]