ACEH
TAMIANG - Sejak munculnya berita tentang indikasi permasalahan
pada proyek pembangunan rabat beton di Desa Sidodadi dan pembangunan pagar
kuburan di Desa Air Masen, Kecamatan Seruway, Rabu (14/9/2016) kemarin, hingga
saat ini terus menjadi perhatian dan perbincangan publik.
Pasalnya, anggaran kedua
proyek tersebut bersumber dari dana aspirasi milik Sugiono Sukandar yang
notabene sebagai anggota DPRK Partai Gerindra Kabupaten Aceh Tamiang. Malah
diduga kuat bahwa pelaksanaannya dikerjakan langsung oleh Sugiono, melalui
utusan pribadinya yang bernama Parman, warga Desa Suka Ramai, Kecamatan
Seruway.
Kedua proyek tersebut
terindikasi banyak terjadi penyimpangan, dan Sugiono terkesan sangat kebingungan
dan tidak bisa memberikan penjelasan apapun ketika dikonfirmasi LintasAtjeh.com
melalui telepon seluler dan pesan sms tentang pelaksanaan proyek pembangunan
rabat beton di Desa Sidodadi dan pembangunan pagar kuburan di Desa Air Masen.
Hal tersebut terbukti
ketika berita telah dipublikasikan, Sugiono kelabakan dan berupaya bertemu
dengan wartawan LintasAtjeh.com, Jum'at (16/9/2016) kemarin. Padahal awal
mulanya anggota dewan yang berasal dari Desa Suka Ramai, Kecamatan Seruway,
dengan sangat bersemangat mengaku bahwa dirinya tidak bersalah, tapi dirinya
tidak mau memberikan hak jawab dengan alasan akan pasrah menerima segala hal
yang terjadi.
"Saya tidak bersalah
pak, tapi saya nggak mau memberikan hak jawab. Saya pasrah aja dan menerima
segala hal yang akan terjadi pada diri saya," demikian ungkap Sugiono.
Namun, ketika wartawan
LintasAtjeh.com melontarkan beberapa pertanyaan terkait sejumlah indikasi
permasalahan yang terjadi tentang pelaksanaan
proyek pembangunan rabat beton di Desa Sidodadi dan pembangunan pagar kuburan
di Desa Air Masen, Sugiono terlihat kebingungan dan tidak mampu memberikan
jawaban secara benar.
Akhirnya, Sugiono yang
tercatat sebagai anggota dewan Partai Gerindra Kabupaten Aceh Tamiang, Dapil II
tersebut memohon jeda waktu untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan
dan berjanji akan memberikan hak jawabnya pada hari Sabtu (17/9/2016).
Saat dihubungi melalui
telepon seluler, pada hari Sabtu (17/9/2016) sekira pukul 12.05 WIB kemarin,
Sugiono menyampaikan bahwa dirinya sedang pergi pada undangan pesta dan
menyampaikan akan bertemu wartawan LintasAtjeh.com untuk memberikan hak
jawabnya setelah magrib. Namun, tanpa ditanya, setelah maghrib sekira pukul
19.54 WIB, Sugiono mengirimkan pesan sms dan mengabarkan bahwa isterinya sakit
dan dirinya sedang menemani isterinya berobat ke klinik.
"Bg aku d klinik buk
catur bw istri sakit," demikian bunyi pesan sms dari telepon seluler
Sugiono Sukandar.
Hingga berita ini
ditayangkan, Sugiono sepertinya menghilang bak ditelan bumi. Dan belum memberikan informasi hak jawabnya kepada LintasAtjeh.com.[zf]