BANDA ACEH - Zulkarya
mantan Sekretaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Kabupaten Pidie yang dipecat akan melakukan mosi tidak percaya terhadap
kepemimpinan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Aceh.
Ia menilai,
selama kepemimpinan Irmawan sebagai Ketua DPW PKB Aceh dan Sekretaris Amrizal
banyak permasalahan yang tidak jelas serta menjadi pertanyaan besar dalam managemen
kepemimpinan di internal PKB Aceh yang
justru berdampak merugikan para kader PKB belakangan ini baik di DPW dan DPC.
“Banyak diantara
orang-orang yang duduk di kepengurusan DPW PKB Aceh tidak pernah dilibatkan
dalam segala hal oleh Ketua PKB Aceh Irmawan dan Amrizal Sekretaris. Sehingga
wajah-wajah sejumlah pengurus itu sendiri tidak pernah kelihatan sepertinya
sengaja dikandangkan,” kata Zulkarya kepada LintasAtjeh.com, Rabu (7/9/2016) di
Banda Aceh.
Tak hanya itu,
persoalan keuangan di tubuh PKB juga dirasakan tidak pernah disampaikan secara
transparan. Dikatakan Zulkarya, untuk menyahuti desakan dan keprihatinan DPC
terhadap kepempinan DPW PKB Aceh sudah selayaknya dilakukan Musyawarah Wilayah
Luar Biasa (Muswil) Aceh agar roda partai dapat berjalan sebagaimana mestinya.
“Jangan partai
disamakan dengan perusahaan, sehingga dengan sesuka hatinya menjalankan roda
partai tanpa ada managemen anggaran rumah tangga PKB. Ingat bahwa PKB itu
merupakan milik orang banyak, bukan milik pribadi ketua dan sekretaris,” ucapnya.
Sementara itu,
H. Munir Ubiet selaku Ketua DPC PKB Abdya kepada LintasAtjeh.com, mendukung
bila mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Irmawan dan Amrizal di PKB Aceh
segera dilakukan dan dinilai tidak menjalankan roda organisasi dengan benar.
“Surat mosi tidak
percaya itu akan disampaikan kepengurus DPP PKB," ujar mantan anggota DPRK
Abdya dari PKB.
Munir
meminta pengurus DPP PKB untuk peduli
serta turun tangan guna membenahi partai, jangan sampai hancur apalagi tidak
berfungsi seperti saat ini.
“Diharapkan
polemik yang terjadi bisa segera tuntas," harapnya.[Redaksi]