
Turut hadir juga Menteri
Pariwisata Malaysia, Dato Seri Mohamed Nazri bin Abdul Aziz, Chairman PATA,
Andrew Jones dan Chairman PATA Indonesia S.D. Darmono serta Gubernur Provinsi
Banten, Rano Karno.
PTM 2016 yang berlangsung
dari tanggal 7-9 September 2016 dihadiri 262 buyers dari 56 negara. Sebanyak
416 delegasi mewakili 219 perusahaan dari 35 negara sebagai sellers. Beberapa badan
promosi pariwisata mancanegara lainnya juga ikut berpartisipasi pada event
wisata bergengsi tersebut dan diliput oleh hampir 65 media dari 15 negara dan
blogger nusantara dan mancanegara.
Pemerintah Aceh melalui
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh ikut serta pada PTM 2016
dengan menempati booth tersendiri yang disewa oleh Kemenpar RI pada lahan
seluas 450 meter persegi dengan desain latar belakang Kapal Pinisi, yakni kapal
layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan dengan ukuran 2x2 meter persegi
yang diperuntukkan kepada 30 Dinas Pariwisata Daerah di Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemasaran,
Rahmadhani menyebutkan, partisipasi Aceh pada PTM 2016 dianggap penting
sebagian bagian potensial pengenalan Aceh kepada buyer dan seller.
“Keikutsertaan Aceh tentu
menjadi bagian penting dalam PTM 2016 ini, dimana dihadiri oleh pelaku
pariwisata mancanegara yang terdiri buyers dan sellers sehingga menjadi
momentum yang sangat potensial mengenalkan kebangkitan industri pariwisata Aceh
dengan semangat Destinasi Wisata Halal Dunia kepada masyarakat international,”
sebutnya.
Selain itu, sebut
Rahmadhani, momentum PTM 2016 menjadi bagian bagus dalam memperkenalkan
branding Aceh yang saat ini ikut serta dalam kompetisi wisata halal nasional.
“Selain untuk memperkenalkan
branding wisata Aceh yang terbaru “The Light of Aceh” yang merefleksikan
semangat masyarakat melalui syariat Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yang
mengajak pada nilai-nilai kebaikan, kemakmuran dan memberi manfaat serta
kebaikan bagi semua pihak, PTM juga menjadi momen memperkenalkan Aceh sebagai
nominasi dalam kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Kemenpar RI sebagai
The World’s Best Halal Cultural Destination 2016, sekaligus mengajak pengunjung
booth untuk memilih Aceh melalui pemungutan suara secara daring pada laman
bit.ly/voteaceh,” tambah Rahmadhani.
Sementara itu, Deputi
Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar RI, I Gde Pitana yang berkesempatan
mengunjugi booth Aceh, mengungkapkan kebanggaannya kepada Aceh karena
keseriusan dalam promosikan pariwisata.
“Saya melihat Pemerintah
Aceh dalam hal ini Disbudpar terus optimis dalam mempromosikan industri
pariwisatanya, khususya dalam melaksanakan dan mendesain berbagai atraksi
wisata yang berkualitas dan berkarakter Islami bagi wisatawan,” ujar I Gde
Pitana seraya menyatakan diri bersedia untuk mensosialisasikan ajakan voting
Aceh kepada jajarannya.
Selama berlangsungnya PTM
2016, selain menyediakan berbagai informasi tentang potensi pariwisata Aceh,
booth Aceh juga membagikan aneka souvenir khas Aceh menarik lainnya kepada
pengunjung seperti tas bordir Aceh, topi, t-shirt Aceh, pin, kopiah serta
mempromosikan Aceh lewat video visualisasi “The Light of Aceh” di layar screen
Kemenpar RI berukuran yang 4x4 meter.[Rls]