IST |
BALI -
Sebanyak 49 regu dewasa putri mengikuti kegiatan gerak jalan serangkaian HUT RI
ke 71 kemarin.
Gerak jalan dimulai di
depan GOR Bhuana Patra Singaraja. Acara gerak jalan tersebut pun dilepas
langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Ketua pelaksana gerak
jalan Gusti Lanang Agung Parwata mengatakan jika peserta gerak jalan tahun ini
meningkat dibandung tahun lalu yang diikuti 39 peserta.
Kegiatan yang diikuti
kalangan dewasa ini kini mencapai 49 regu dengan jarak tempuh 17 km. "Ada
tahapannya. Jadi dari jarak 17 km itu dibagi menjadi dua pos.
Untuk pos pertama finisnya
di jalan Kartini dengan jarak tempuh 8 km. Selanjutnya dilanjutkan lagi hingga
9 km dengan finish di kantor Koni Buleleng. Jadi tiap peserta menempuh waktu 12
menit untuk 1 km," jelasnya.
Diantara sekian banyak
peserta gerak jalan, ada satu regu yang memang sangat ditunggu oleh masyarakat
Buleleng.
Satu regu tersebut terdiri
dari para wanita pria (waria) dan kalangan gay. Mereka tergabung dalam
komunitas Waria dan Gay Singaraja (Wargas).
Para peserta ini menjadi
peserta terakhir dari para peserta regu gerak jalan ini. Saat regu dari Wargas
ini muncul, masyarakat yang melihat langsung mengerumuni 17 peserta yang memang
sangat dinanti masyarakat Buleleng.
Tonton video :
Siulan, dan teriakan pun
bermunculan dari penonton. Tak sedikit juga yang menggoda. Dengan make up
menor, para waria ini terlihat sibuk menyiapkan barisan regu.
Elsa Jasmin selaku
koordinator Wargas mengatakan jika tema yang diusung dalam gerak jalan kali ini
mengusung tema pendidikan.
Dari seragam yang
digunakan, yakni seragam sekolah SMA dengan kombinasi warna putih dan abu-abu.
Seragam yang dibuat dengan
biaya pribadi ini sengaja didesain seksi sehingga menambah kesan kelekatan
kehidupan fashion para waria.
Yang lebih menarik dari seragam
yang digunakan, emblem pada lengan pakaian tertulis nama "SMAN 19
Wargas" sehingga terkesan seperti pakaian sekolah asli.
"Setiap tahun kami
selalu ikutan kok, kami sengaja buat seksi agar laki-laki bisa tergoda. Di
emblem kami kan tertulis angka 19, angka itu identik dengan wanita kupu-kupu
malam dan itu kesepakatan kami," tuturnya sambil senyum manja.
Dibawah arahan Ketua
Wargas, Siska, mereka melakukan latihan seperti peserta lainnya. Ia dan 16
rekannya sesama waria dan gay berlatih dalam waktu lima hari.
Alasan Wargas rutin
mengikuti kegiatan gerak jalan lantaran ingin dianggap layaknya masyarakat umum
lainnya. "Kami ingin tunjukan eksistensi, kami ingin dianggap sebagai
masyarakat normal.
Karena saat ini
keberaradaan kami selalu dipandang sebelah mata. Dengan adanya kegiatan ini
kami ingin tunjukan kalau kami juga warga yang baik," katanya.[RadarBali]