BANDA
ACEH
- Universitas Ubudiyah Indonesia beberapa waktu lalu merilis berita ke beberapa
media lokal termasuk yang sudah dipublikasikan LintasAtjeh.com tentang keberhasilan
UUI menduduki peringkat nomor dua terbaik di Propinsi Aceh setelah Universitas
Syiah Kuala yang menduduki peringkat pertama dalam publikasi jurnal
Internasional yang berindex Scoupus. Dengan jumlah 21 publikasi selama 2 tahun setelah izin Universitas
Ubudiyah diterbitkan dan untuk mendapatkan kelulusan Indexing Scoupus bukan hal
yang mudah bagi peneliti, dimana membutuhkan waktu 4-6 bulan.
Namun berita tersebut
dibantah kebenarannya dan dianggap UUI telah melakukan rekayasa dan pembohongan
publik melalui humasnya. Hal tersebut berdasarkan informasi yang diterima
redaksi LintasAtjeh.com, Selasa (23/8/2016).
Sumber yang enggan ditulis
namanya tersebut, ingin mengklarifikasi berita terkait dengan pernyataan rektor
UUI, Prof. Marniati melalui humasnya, Nurul Hamdi yang menyatakan bahwa UUI
merupakan universitas nomor 2 terbaik Aceh di bidang publikasi international.
“Kami melampirkan bukti
dari Badan yang dijadikan acuan UUI untuk pemeringkatan, yakni Scopus, bahwa
Universitas Malikussaleh adalah peringkat 2 Aceh dengan 52 publikasi, jauh
diatas UUI yang memilik 21 publikasi,” sebutnya.
Kata dia, kami bahkan
mempunyai data bahwa UUI hanya mendaftarkan nama kampusnya saja dalam melakukan
publikasi, sementara penelitian international tersebut dikerjakan oleh orang
lain, yakni dosen dari Universiti Malaysia Perlis (UniMAP).
“Kami tidak bermaksud
menjelekkan UUI, hanya ingin masyarakat tahu sebuah informasi berdasarkan data
valid, bukan data yang dibuat untuk kepentingan promosi semata dan memanipulasi
data yang sebenarnya,” bebernya.
“Hal ini dapat
diklarifikasi langsung kepada Ibu Rektor UUI, Prof. Marniati,” pungkasnya.
Hingga berita ini
ditayangkan, redaksi belum berhasil melakukan konfirmasi kepada pihak Rektor
dan Humas UUI.[Red]