ACEH
SELATAN - Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Tapaktuan, mendapat sorotan dari Tim Pansus Dewan
Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Pasalnya, proyek yang bernilai Rp1,7 miliar yang
bersumber dari dana APBA itu, sebagian kusen pintu dan jendela dengan kualitas
jelek.
Wakil Ketua Tim Pansus 9
DPRA Tgk. Khalidi saat meninjau dan
melakukan pansus terhadap sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Aceh
Selatan, Kamis (4/08/2016), menyebutkan, bangunan bertingkat RKB SMAN 2
Tapaktuan dari hasil pantauan pihaknya, kayu kusen yang digunakan kualitasnya
sangat jelek ditambah lagi tiang miring dan lantai kramik banyak yang sudah
pecah.
“Masa kusen pintu dan
jendela digunakan kayu yang kualitasnya sangat menghawatirkan. Bahkan sebagian
dari kayu yang digunakan itu kondisinya agak lapuk dan tidak sesuai dengan
spek,” ungkap Tgk. Khalidi kepada LintasAtjeh.com.
Tgk. Khalidi juga
mengatakan bahwa dalam mengerjakan proyek pembangunan ruang belajar bagi
generasi penerus Aceh Selatan, seharusnya rekanan mengendepankan kualitas.
Sebab, kendatipun pihak rekanan mengerjakan bangunan dengan kualitas yang baik,
untung yang diperoleh rekanan tetap ada. Di samping itu, pengawasan dari
leading sektor terkait, yakni Dinas Pendidikan Aceh mesti melakukan pengawasan
secara berkala.
“Kami minta rekanan atas
nama CV.Putroe Aloh untuk mengganti seluruh kayu kusen dan kramik lantai ada
yang pecah yang tidak berkualitas baik tersebut. Karena kalau tidak diganti,
dalam waktu tidak lama, kusen-kusen tersebut akan rusak begitu juga dengan kramik lantai dan itu sangat
merugikan daerah terutama anak-anak kita,” sebutnya dengan nada serius.
Tim pansus 9 DPR Aceh dari
pemilihan Kabupaten Abdya, Aceh Selatan, Sublussalam dan Aceh Singkil adalah
“Ketua Pansus Syarifuddin (PKB), Tgk.Khalidi (PA), Yunardi Natsir (NasDem), M. Saleh (Golkar),
M. Tanwir Mahdi (Demokrat), Liswani (PAN), Muhibussubri (PPP), Siti Mahziah
(PA), Hendri Yono (PKPI). Mereka adalah
anggota DPRA dari dapil 9.[Dw]