Seperti halnya kandidat
yang maju melalui jalur independen di Kabupaten Aceh Timur, dia adalah tokoh
Aceh dan pelaku sejarah saat Aceh dilanda konflik.
“Tokoh tersebut akrab
disapa Nek Tu, menurut saya beliau memang luar biasa. Saya pribadi memberi
apresiasi kepada belasan ribuan massa
yang tulus dan ikhlas mendampingi calon Bupati Aceh Timur Ridwan
Abubakar S.Pd.I, MM, (Nek Tu) dengan Tgk. Abdul Rani (Polem) saat mengantarkan KTP dukungan ke kantor KIP
Aceh Timur,” demikian dikatakan Rudi, SH, melalui pesan singkatnya kepada
LintasAtjeh.com.
Lanjut mahasiswa yang
sedang mengamati sistem perpolitikan di Aceh Timur ini, mengatakan mitos
masyarakat hari ini yang sering kita dengar dari mulut ke mulut beberapa
masyarakat awam, bahwa politik itu tidak lepas dari uang.
“Seakan- akan pendidikan
politik yang sebenarnya pun dilupakan oleh calon kandidat dan masyarakat. Tapi,
hari ini Nek Tu-Polem telah mengembalikan kepercayaan masyarakat, dimana
masyarakat terjebak dalam sistem perpolitikan liberal yang diciptakan oleh
manusia-manusia yang krisis moral,” ujarnya.
Alhamdulillah, imbuh dia, cita-cita
Nek Tu untuk memperbaiki sistem-sistem yang tidak baik di Aceh Timur mulai
terlihat. Insha Allah ‘step by step’ Nek Tu akan berhasil menyatukan kembali
perpecahan yang terjadi di dalam masyarakat Aceh.
“Harapan saya, kepada
seluruh calon-calon kandidat Bupati/Walkot dan Gubernur Aceh bisa mengikuti
langkah-langkah yang Nek Tu lakukan. Dan Aceh akan kembali bersatu seperti masa
silam demi masa depan Aceh yang lebih baik,” tutup Rudi, Sabtu (13/8/2016).[Red/KR]