FILIPINA -
Upaya mendorong peningkatan ekonomi nasional terus dilakukan antara lain
melalui peningkatan jumlah turis manca negara yang berkunjung ke Indonesia.
Salah satu upaya dengan menampilkan pementasan seni tradisional yang kaya akan
nilai historis budaya Indonesia untuk menarik minat warga asing atas
keanekaragaman budaya Indonesia.
Menurut Acting Konsul
Jenderal RI Davao City Filipina, Endah Rachmi Yuliarti kesenian Reyog Ponorogo
merupakan salah satu aset budaya nasional
yang penuh nilai historis dan perlu dipromosikan, termasuk ke Filipina
sebagai pasar cukup potensial untuk pariwisata.
"Disamping untuk
menarik wisatawan asal Filipina datang berkunjung ke Indonesia, pementasan juga
untuk meningkatkan kecintaan masyarakat setempat dan WNI serta keturunannya di
Mindanoa terhadap kesenian Reyog Ponorogo," kata Endah.
Bertepatan dengan momentum
festival panen atau Kadayawan sa Dabaw, KJRI Davao City bekerjasama dengan
Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo menampilkan Tim
Kesenian Komunitas Reyog Ponorogo pada festival tersebut di Davao City, Minggu
(21/8/2016).
Kadayawan merupakan
festival termegah yang diramaikan oleh kemeriahan parade berhiaskan bunga,
buah, tarian jalan, dan lainnya. Puluhan ribu penonton menyambut secara
antusias dengan memadati jalan-jalan utama di Davao City mulai pukul 08.00-11.00
waktu setempat.
"Kami bersyukur bisa
menampilkan kesenian Reyog Ponorogo pada festival Kadayawan. Apalagi sambutan
penonton yang begitu antusias dengan berebutan untuk mengabadikan dan berfoto
bersama para penari," kata Koordinator Tim Duta Seni Reyog Ponorogo
Indonesia, Suparno Nojeng.
Nojeng yang merupakan
Wakil Ketua Komunitas Reyog Ponorogo (KRP) menambahkan Reyog Ponorogo bukan
saja menjadi kebanggan daerah melainkan menjadi kebanggaan nasional.
"Mudah-mudahan tahun
berikutnya kesenian Reyog Ponorogo diundang kembali ke Davao City," harap
Nojeng.[Rls]