IST |
ABDYA -
Kemampuan membaca merupakan ketrampilan hidup yang penting untuk menjamin
keberhasilan setiap orang. Agar terampil dalam membaca, siswa perlu diberi
banyak kesempatan untuk membaca buku yang relevan dalam hal isi maupun tingkat
kemampuan membacanya.
Untuk menggalakkan membaca
dan cinta buku tersebut, sebanyak 54 peserta yang terdiri dari Pengawas SD/MI,
Kepala Sekolah SD/MI dan guru kelas awal mengikuti kegiatan Pelatihan dan
Praktik Program Buku Bacaan Berjenjang (B3) USAID Prioritas tingkat Gugus XV
Kuala Batee di SDN 1 Kuala Batee, Kamis (11/8/2016), yang berlangsung hingga
sabtu.
Kepala Bidang pendidikan
Dasar Luar Biasa (Kabid Dikdaslu) Gusvizarni, S. Pd Aceh Barat Daya, mengatakan
pelatihan ini sangat penting untuk menumbuhkan minat baca dan cinta pada buku.
“Siswa-siswi kita harus
dibiasakan membaca, mereka harus mencintai buku hingga terbiasa membaca
disetiap saat. Kerjasama dinas pendidikan dan USAID Prioritas ini merupakan
bukti nyata dukungan untuk meningkatkan literasi dan budaya baca di sekolah,
terutama dalam menumbuhkan budi pekerti yang baik, Salah satunya adalah
keteladanan dan pemahaman guru serta siswa terhadap isi bacaan,” jelas
Gusvizarni.
Lebih lanjut Kabid
Dikdaslu menyatakan Dinas Pendidikan Abya sangat apresiatif terhadap program
Buku bacaan Berjenjang (B3). “Kita mengapresiasi program B3 ini, kami sangat
berharap kepada peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat segera
mengimplementasikan hasil pelatihan, sehingga siswa dapat lebih cepat memahami
apa yang dibacakan, sehingga terserap nilai-nilai baik,” pintanya.
Sementara itu, Program
Assistant USAID Prioritas, Mustawa, dalam kesempatan yang sama berharap para
guru yang menjadi peserta dapat secara aktif mengikuti kegiatan. “Program ini
merupakan bentuk dukungan untuk kelas awal dalam meningkatkan kemampuan membaca
siswa disamping program lain yang sudah sebelumnya digulirkan,” kata Mustawa.
Selama tiga hari peserta
akan belajar tentang buku berjenjang, didalamnya ada membaca bersama, membaca
terbimbing dan membaca mandiri. Dimana nanti pada saat membaca bersama, akan
ada prediksi, memahami kosa kata, tanda baca, dan banyak lain yang akan di
bahas. kemudian dilanjutkan praktek langsung di beberapa sekolah dengan
didampingi oleh Fasda.
“Semoga pelatihan ini
dapat membawa perubahan pada budaya baca di kelas awal, terutama dengan
dideklarasikannya kabupaten Abdya sebagai Kabupaten Literasi Pertama di Aceh,”
pungkas Mustawa.[Rls]