BENER
MERIAH - Pelatihan Buku Bacaan Berjenjang (B3) untuk guru
SD/MI kelas awal kembali digelar, 29 hingga 31 Agustus 2016. Kegiatan berlangsung
di SDN 3 Kebayakan Takengon tersebut untuk sekolah yang berada pada Gugus 3
Kebayakan.
Kepala Dinas Pendidikan
Aceh Tengah yang diwakili oleh Kasi
Kurikulum Dikdas, Muhammad Rasyiddin, M.Pd,
dalam sambutannya menjelaskan bahwa dari hasil penelitian para pakar pendidikan
yang dilakukan di Aceh tengah, siswa kelas awal masih banyak yang belum
memahami isi bacaan.
“Siswa dapat membaca buku
dengan baik, terutama siswa kelas 3 yang senang membaca buku cerita. Tetapi
setelah membaca, mereka kurang memahami isi bacaan dan sulit untuk menarik
kesimpulan dari yang dibacanya,” kata Rasyiddin.
Dulu, lanjutnya, untuk
program membaca kita terapkan program MMP atau menulis, membaca permulaan, dan
hasilnya dalam kurun waktu tiga bulan siswa sudah dapat membaca, tetapi
hasilnya belum maksimal. Oleh sebab itu, siswa kelas awal atau kelas 1, 2 dan 3
kini menjadi sasaran pelatihan Buku Bacaan Berjenjang yang dihibahkan oleh
USAID Prioritas agar mereka mempunyai trik untuk memahami isi bacaan.
“Diharapkan hibah B3 dari
USAID kepada 40 SD dan 10 MI tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh
para guru untuk siswanya. Sekolah hendaknya bisa menerapkan secara efektif
hasil pelatihan ini. Kita bukan hanya dihibahkan buku, tetapi juga cara menggunakan
buku tersebut kepada siswa sehingga siswa dapat membaca, memahami isi bacaan,
menceritakan kembali, dan cinta dengan buku,” kata kadisdik.
“Selain itu mengharapkan
membaca dapat menjadi budaya di sekolah. Kegiatan ini merupakan rangkaian amal
ibadah kita,” imbuhnya.
Seperti yang diketahui,
program B3 ini dibagi enam kategori buku dengan tingkatan atau jenjang
kesulitan, mulai dari yang sederhana untuk siswa yang baru belajar membaca,
sampai yang tingkat kesulitannya semakin tinggi untuk anak yang sudah lancar
membaca. Masing-masing jenjang ditandai warna sampul buku yang berbeda.
Misalnya, pada jenjang yang paling rendah (buku berwarna merah) hanya ada satu
kalimat yang terdiri dari beberapa kata di setiap halaman, dan ada pengulangan
struktur kalimat untuk memudahkan anak mempelajari dan memahami isi buku.
“Dengan dilatihnya guru
dan menerapkan metode B3 kepada siswanya, diharapkan siswa bukan hanya mampu
mengenal huruf dan membaca, tetapi juga mampu memahami isi bacaan,” tutup Imran
Ali, Program Asisten B3 USAID Prioritas Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.[Rls]