MAKASSAR -
Berbagai dukungan datang dari perawat seluruh Indonesia terus mengalir dan
berharap dengan segera kasus ini bisa diusut tuntas. Dukungan tersebut
diungkapkan dalam kolom komentar grup super suara perawat.
Mereka mengecam polisi
yang melakukan sewenang-wenang menodongkan senjata kepada perawat inisial Ws
(Whery) yang sedang dinas pada hari Minggu kemarin, 07 Agustus 2016 di rumah
sakit Stella Maris Makassar.
Berdasarkan laporan yang
masuk ke suaraperawat.com melalui salah seorang teman Whery, Eykha menuturkan
bahwa kronologis kejadiannya bermula saat anak dari oknum polisi menginginkan
aff (up) infus tetapi belum ada instruksi dokter. Selanjutnya oknum polisinya
ngotot sehingga perawat Ws meminta tanda tangan penolakan tapi malah tidak mau.
"Langsung saja polisi
itu malah menyodorkan senjatanya tepat di depan perawat itu di nurse
stasion," tutur Eykha dalam grup suara perawat.
Dari penelusuran
suaraperawat.com, korban Ws sempat curhat kesedihan melalui akun fb media
sosial miliknya.
"Sedih
rasanya hari ini...aku tdk pernh membayangkan jika aku sampai terkena
tembakan...
Dri
bangun tdr ibu ku sdh membangunkn ku untuk bekrja aku brangkat pagi2 dengan
senyuman dan berpamitan pada ibu dan ayah ku..aku tiba d rmh sakit dan
tersenyum kepada setiap pasien yg temui...memberi merka obat satu
persatu...menahn lapar krn akan memberikan suntikn dan semua kejadian membuat
ku taruma..
Apa
yg terjadi jika saat itu pelatuk pistol d tarik na peluru itu mengenai bagian
kepla ku...
Sedangkn
org tua ku menunggu kepulangn ku...
Namun.alangkah
kagetnya mereka jika yg ditunggu dtng ternyata mayat dan nama saja...padahal
waktu aku berangkat aku brangkat dengan senyum....
##hanyabisamenariknafaspanjang"
Lebh
baek sya hadapi 100 pasien meninggal dri pada mesti hadapi kematian ku dengan
cara bgtu...sunggu meninggalkan trauma yg mendalam, curhat Whery pada akun
fbnya.
Sejauh ini korban Whery
sudah melapor ke pihak yang berwajib dan berharap dengan segera kasus ini bisa
diusut tuntas.[Suaraperawat.com]