![]() |
IST |
JAKARTA
- Rio Haryanto kecewa tidak bisa menuntaskan musim balap 2016 setelah
kontraknya diputus Manor. Tapi F1 tetaplah sebuah bisnis yang membutuhkan
sokongan dana.
Untuk
sementara kiprah Rio Haryanto di F1 berakhir. Pebalap kelahiran Solo berusia 23
tahun itu harus menerima kenyataan pahit kontraknya diputus oleh Manor Racing.
Dalam
pernyataan resminya Manor menyebut keputusan tersebut diambil lantaran Rio
tidak mampu melunasi sisa pembayaran kontrak senilai tujuh juta euro. Di awal
musim lalu kedua pihak sepakat untuk bekerjasama dengan Rio diwajibkan menyetor
15 juta euro untuk mendapatkan satu kursi di tim asal Inggris tersebut. Rio
sejauh ini baru membayar 8 juta euro.
"Kecewa,"
ucap Manajer Rio, Piers Hunnisett, saat ditanya perasaan Rio atas putusnya
kontrak dengan Manor.
Diputus
kontrak sebagai pebalap utama, Rio sudah ditawari untuk jadi pebalap cadangan.
Manor juga sudah mengumumkan pebalap yang akan menggantikan Rio. Dia adalah
driver asal Prancis, Esteban Ocon.
Tidak
ada keterangan apakah Ocon merupakan pay driver. Tapi sebagaimana Pascal
Wehrlein, remaja 19 tahun itu juga merupakan hasil dari program pengembangan
pebalap Mercedes. Mercedes adalah pemasok mesin untuk Manor.
"Bisnis
tetap bisnis. F1 olahraga yang mahal dan butuh dukungan dana dari suatu
sumber," lanjut Hunnisett dalam pesannya pada pewarta.
Sejak
pertama mengumumkan akan terjun ke F1, Kemenpora sebenarnya telah mencoba
membantu Rio dengan berencana menggunakan dana APBN. Tapi niat itu tidak bisa
terealisasi karena dana tersebut tidak bisa untuk mensponsori atlet. Komisi X
DPR juga menolak untuk membantu rencana pemerintah tersebut karena akan
menimbulkan kecemburuan pada atlet yang lain.
Namun
hal itu tak mengurungkan niat Menpora Imam Nahrawi untuk membantu Rio. Salah
satunya dengan menggalang dana bagi partisipasi Rio Haryanto di Formula 1 lewat
SMS donasi yang aktif sejak April lalu. Namun dana yang dibutuhkan tidak
kunjung terkumpul.[Viva]