BANDA
ACEH
- Relawan Irwandi melalui situs resmi mengirim rilis sebelum pelaksanaan deklarasi
pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah
digelar di Kantor DPP Partai Demokrat Jakarta, Jum’at (5/8/2016).
Berikut petikan rilis
Irwandi Yusuf :
Hari
ini saya akan menerima deklarasi dukungan dari Partai Demokrat untuk pencalonan
saya selaku Calon Gubernur Aceh. Dengan demikian syarat jumlah kursi yang
dibutuhkan sudah terpenuhi.
Saya
akan berjalan bersama Nova Iriansyah dari Partai Demokrat menuju Pilgub Aceh
2017. Tentu saja saya membuka diri menerima dukungan terus dari partai lain,
dan dari pihak lain yang setuju dengan visi dan misi saya. Suatu kehormatan
menerima kepercayaan untuk membuat Aceh lebih baik. Pada hari ini saya
berterimakasih atas kepercayaan dan dukungan dari Partai Demokrat, PKB, PDA dan
tentu saja partai saya PNA.
Sebelum
dukungan partai ini saya terima, banyak rakyat Aceh meminta saya maju di jalur
independen. Saya merasakan energi luar biasa datang dari bawah, sebuah arus yang
tulus, yang membuat saya bertambah yakin bahwa kehendak perubahan kini menjalar
kuat di dada segenap dada rakyat Aceh. Pengumpulan KTP sempat dilakukan oleh
simpul-simpul massa dan hasilnya melebihi dari yang dibutuhkan.
Dalam
dua pekan mereka mengumpulkan KTP hampir 180 ribu lembar. Ada yang datang
menyerahkan sendiri KTP mereka ke pos-pos kami di seluruh Aceh dan sekaligus
mendaftarkan diri menjadi relawan. Saya terharu dengan dukungan luar biasa itu
dan mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya, dan hormat setinggi-tingginya.
Mereka menginginkan saya maju di Pilgub Aceh 2017, dan tak ingin saya sampai
terlewat oleh batas pendaftaran calon independen mengingat waktu itu syarat
kursi partai politik belum terpenuhi.
Saya
juga berterimakasih kepada rekan-rekan saya yang bekerja keras di Aceh. Juga
kepada Nezar Patria, putra Aceh yang menjadi tokoh pers nasional di Jakarta,
yang pada detik-detik terakhir bersedia menjadi wakil saya, jika saya maju
lewat jalur independen.
Tentu
ada pertanyaan, jika jalur independen sudah cukup syarat, lalu mengapa memilih
partai politik? Saya ingin memberi klarifikasi soal ini.
Sejak
diusung oleh PNA dan PDA, saya dan tim memang menempuh jalur pencalonan melalui
partai politik. Partai Demokrat adalah salah satu pilihan mengingat partai di
bawah pimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono ini berperan besar dalam
perdamaian yang kini menjadi dasar kehidupan politik baru di Aceh. Saya tak
perlu mengulang pengetahuan umum tentang bagaimana komitmen Pak SBY sehingga
perjanjian damai Helsinki 2006 itu terwujud dan mewarnai politik lokal maupun
nasional hingga detik ini. Perjanjian historis bagi rakyat Aceh itu kini akan
kita isi bersama sesuai cita-cita.
Jalur
partai politik bukanlah jalur haram. Dengan jalur ini kita coba membangun politik
di Aceh dengan lebih berkualitas, dan dalam waktu dekat ini mewujudkan pemilu
yang halal di Aceh. Saya percaya, seperti juga rakyat Aceh pada umumnya, baik
jalur independen maupun jalur partai politik hanyalah sebuah jalan. Hal
terpenting adalah bagaimana kepercayaan yang diperoleh bisa diwujudkan dalam
kerja keras dan hati bersih untuk membangun kesejahteraan dan keadilan bagi
rakyat Aceh. Insya Allah, dengan pengalaman saya sebelumnya, saya akan bekerja
sekeras-kerasnya mewujudkan harapan itu bersama rakyat Aceh, mengejar
ketertinggalan dari "tahun-tahun yang mubazir", sebuah kesempatan
Aceh untuk bangkit dan berjaya yang telah disia-siakan selama ini.
Tentu
saja, pada tahap ini, meski syarat partai politik sudah cukup, perjuangan belum
selesai. Mari kita merapatkan barisan untuk langkah selanjutnya. Sekali lagi
terimakasih atas ketulusan rakyat Aceh yang telah memberikan kepercayaan,
dorongan semangat, dan simpati mereka kepada saya sejak awal. Kepada Anda semua
saya baktikan diri untuk mewujudkan cita-cita bersama.[Red]