IST |
DEPOK
-
Gloria Natapradja Hamel (16) siswi kelas 10 SMA Dian Didaktika Cinere, yang
gugur menjadi anggota Paskibraka 2016 karena memiliki paspor Perancis, memang
berayah asal Perancis yakni Didier Hamel.
Didier Hamel menikah
dengan Ira Natapradja, perempuan asal Subang, Jawa Barat. Dari pernikahan
itulah mereka dikaruniai anak satu-satunya atau anak tunggal yakni Gloria
Natapradja Hamel.
Sejak tahun 90 an,
keduanya tinggal di Megapolitan Estate di Jalan Sulawesi, Blok G, Nomor 96 A,
Cinere, Depok.
Rumah dua lantai yang
mereka tinggali sangat besar dengan jendela-jendela besar memanjang di lantai
dua rumah. Meski sudah agak tak terawat, rumah berwarna putih itu masih tampak
megah.
Saat didatangi Warta Kota,
sebagian besar sisi rumah Gloria tampak gelap.
Di bagian depan ada
gerbang besi putih, setinggi satu setengah meter. Dibaliknya ada teras dengab
garasi berpintu kayu seperti berjendela etnik betawi.
Perpaduan kemegahan rumah
dengan corak etnik, menandakan penghuninya memiliki selera seni yang tinggi.
Budi Santoso (39) penjaga
rumah Gloria menuturkan Didier Hamel, ayah Gloria memang seorang seniman asal
Perancis, sekaligus pengusaha bidang seni.
"Ayah Gloria, punya
galeri seni di Kemang. Dia itu seniman sekaligus pengusaha barang seni,"
kata Budi saat ditemui Warta Kota di rumah Gloria, Senin (15/8/2016) malam.
Menurut Budi, sejak kecil
di rumah itulah Gloria tinggal dan diasuh oleh dua orang yakni Mak Acih dan Uun
(50).
"Jadi Gloria itu
sejak kecil dari play grup sampai SMA ya sekolah di Cinere ini," kata
Budi.
Uun, pengasuh Gloria sejak
bayi, menuturkan Ira, ibunda Gloria melahirkan Gloria tahun 2000 lalu di RS
Puri Cinere.
"Jadi Gloria itu
lebih Indonesia banget, karena memang sejak kecil di sini," kata Uun.
Karenanya saat masuk
seleksi menjadi anggota Paskibraka beberapa bulan lalu, Gloria semangat sekali.
"Tapi sekarang dia
jadi terpukul sekali karena dinyatakan gak lolos cuma gara-gara disangka
kewarganegaraan Perancis. Kami jadi ikut sedih semua," kata Uun.
Menurut Uun, sejak awal,
ibu Gloria, Ira sudah memaparkan fakta bahwa Gloria adalah keturunan Perancis.
"Kalau memang gak
bisa lolos karena itu, harusnya sejak awal digugurkan. Bukannya tinggal
beberapa hari lalu dinyatakan gak lolos. Gloria jadi sangat terpukul, karena
sejak awal antusias dan semangat jadi Paskibraka," kata Uun.
Uun mengaku masih
berharap, Gloria tetap bisa menjadi anggota Paskibraka dan mengibarkan bendera
pusaka saat peringatan Hari Kemerdekaan di Istana Negara.
"Keluarga dan kami
berharap Gloria tetap bisa jadi anggota Paskibraka 2016 dan ikut upacara di
Istana bawa bendera pusaka," kata Uun berharap.[WartaKota]