IST |
ACEH
BESAR – Selama ini ada kelompok-kelompok yang tidak sepakat
dan bahkan menolak tegas upaya pemekaran Aceh Besar ke beberapa wilayah berasal
dari kalangan elit-elit PA/KPA Aceh Besar.
Menyikapi hal tersebut, Juru
Bicara Fokus Gempar, Rahmad Saputra, S.IP, merasa kurang yakin terkait salah
seorang Calon Bupati Dan Wakil Bupati Aceh Besar yaitu Pak Cek & Juanda
Jamal yang beberapa hari lalu melakukan penandatanganan pakta integritas
sebagai komitmen dukungan terhadap pemekaran Aceh Besar di depan panitia
pemekaran Aceh Raya.
“Selama ini proses
pemekaran Aceh Besar ke beberapa wilayah selalu mendapat penolakan dari elit
PA/KPA di Aceh Besar,” ungkapnya.
Saya kira, kita semua bisa
lihat bagaimana Bupati Aceh Besar yang hari ini merupakan kader Partai Aceh
tegas menolak pemekaran. Kata dia, contoh pemekaran Aceh Raya. Beberapa kali
panitia pemekaran Aceh Raya meminta agar Bupati Aceh Besar membuat surat
pengantar dukungan pemekaran yang disampaikan nantinya ke Kemendagri justru
tidak mendapat respon.
“Kemudian yang perlu
publik Aceh Besar ketahui bersama, bahwa Pak Cek merupakan orang nomor 1 di
partai yang hari ini Bupati Aceh Besar naungi. Tentu, saya kira Pak Cek punya
pengaruh yang besar jika melakukan intervensi-intervensi menyangkut agar legowonya
bupati sekarang terhadap pemekaran di Aceh Besar. Tetapi fakta di lapangan kan
tidak ada itu, justru ini tidak kelihatan sama sekali,” bebernya.
Sehingga, lanjutnya, saya
kira wajar dan patut kita pertanyakan kembali pakta integritas yang ditandatangani
tersebut. Sejauh mana sih komitmennya.
“Kita tentu sangat
menghargai semangat Pak Cek dalam memberi dukungan terhadap pemekaran, tetapi
kita berharap agar jangan menjadikan isu pemekaran sebagai dagangan dalam
meraih dukungan publik,” ungkap Alumni Ilmu Politik Unsyiah ini kepada
LintasAtjeh.com, Senin (29/8/2016).[Rls]