"Di Pakistan, cinta
adalah dosa besar. Berabad-abad telah berlalu, dunia pun telah membuat banyak
perkembangan. Namun, laki-laki kita masih mengikuti adat lama dan tradisi dari
masa lalu," ujar Abdul Malik, seorang suami yang harus berpisah dengan
istrinya sehari setelah menikahinya.
Sebelumnya, istri Malik,
Arifa, 25, berani menentang keluarganya. Bahkan, Arifa melarikan diri bersama
Malik, pria yang dicintainya dan menikahinya secara diam-diam.
Keesokan harinya di
jalanan sibuk di Karachi, kota paling sibuk di Pakistan, anggota keluarga Arifa
mengepung pasangan baru itu dengan todongan senjata. Mereka menyeret Arifa
pergi. Sejak saat itu Malik tidak lagi mengetahui keberadaan istrinya.
Namun, Farzana Parveen,
perempuan muda yang tengah hamil, tidak seberuntung Arifa. Parveen harus tewas
karena dirajam keluarganya sendiri. Lagi-lagi penyebabnya Parveen menikahi pria
yang dicintainya dan bukan pria yang telah dijodohkan dengannya.
Lebih mengejutkan lagi,
tragedi memilukan tersebut terjadi di luar pengadilan tinggi Lahore, Pakistan.
Namun, ia harus diperlakukan tak manusiawi di depan para polisi dan orang-orang
yang melintas.[Media Indonesia]