MADINAH -
Cuaca kota Madinah beberapa hari ini terik menyengat. Hari ini saja, Minggu
(14/8/2016) suhu berkisar antara 44-45 derajat celcius di siang hari. Sementara
di sekitar Jabal Uhud, cuaca mencapai 48-49 derajat.
Cuaca terik yang sangat
menyengat ini bisa menimbulkan dehidrasi. Para jemaah haji pun diminta untuk
selalu membawa semprotan air untuk disemprotkan ke wajah secara berkala jika
sedang berada di luar ruangan.
"Dari tahun 2012
sampai sekarang musim haji selalu di musim panas. Ini akan terjadi sampai tahun
2018," kata dokter jaga Balai Kesehatan Haji Indonesia di Madinah, dr
Erwinsyah Erick Madinah kepada para wartawan yang sedang berkunjung.
Menurut Erick, berbeda
dengan tahun 2007 hingga 2012 lalu. Saat itu musim haji jatuh pada peralihan
dari musim panas ke musim dingin. Sehingga cuacanya sejuk, tidak seperti saat
ini yang sangat panas.
Oleh karenanya, Erick
meminta kepada para jemaah haji untuk selalu menyediakan semprotan air untuk
menjaga kelembaban wajah.
"Setiap jam kalau
bisa minum air satu gelas. Jangan lupa siapkan juga topi, kacamata dan
masker," imbuhnya.
Jemaah haji juga diminta
mempersiapkan diri baik-baik jika tengah menuju ke Masjid Nabawi. Karena banyak
kejadian jemaah kehilangan sandal, sehingga pulang ke hotel tanpa alas kaki.
Akibatnya kaki melepuh seperti terbakar.
"Dari tahun 2010
kecenderungannya seperti itu, jemaah sakit kakinya melepuh, karena tersesat dan
sandalnya hilang,"ujarnya.
Soal semprotan wajah ini,
jemaah haji Indonesia oleh Kementerian Kesehatan sudah dibekali dengan tabung
yang bisa diisi air untuk sewaktu-waktu disemprotkan ke wajah.[Merdeka]