-->

Begini Kesaksian Dewan Stasi Gereja ST. Yosef Terhadap Pelaku Penyerangan Pastor

28 Agustus, 2016, 16.26 WIB Last Updated 2016-08-28T13:05:25Z
MEDAN - Tidak ada hal yang aneh, seperti biasa pada Hari Minggu (28/8/2016), pukul 08.00 WIB, umat Khatolik mulai melaksanakan misa (ibadah), di Gereja ST. Yosef Dr. Mansyur Jl. Setia Budi Medan, dipimpin oleh Pastor Albert Pandiangan.

Namun, suasana ibadah yang khidmat tiba-tiba berubah menjadi kepanikan saat Pastor Albert Pandiangan melakukan pembacaan Injil di mimbar. Tiba-tiba dari tempat di belakang terdengar suara letupan disertai percikan api berasal dari sebuah tas ransel milik pelaku.

“Dengan tas ransel terbakar, pelaku kemudian maju kedepan mimbar mengejar dan berusaha menyerang pastor dengan membawa kapak dan pisau. Namun pastor berusaha menghindar dari kejaran pelaku, para umat juga panik, ada yang berhamburan keluar,” demikian kata Sekretaris Dewan Stasi Gereja ST. Yosef, Nico Pasaribu kepada LintasAtjeh.com di lokasi kejadian.

Lanjut dia, namun beberapa umat berusaha menghalangi pelaku dan berhasil menangkap pelaku yang kemudian diamankan ke Kantor Paroki Stasi. Kemudian pengurus Dewan Pastoral Stasi ST. Yosef langsung menghubungi pihak kepolisian Polsek Sunggal dan Res Intel Brimob.

Tak berapa lama, anggota Polsek Sunggal, Res Intel Brimob, Gegana dan Tim Jibom Brimob Sumut tiba TKP dan mengamankan pelaku dengan membawa ke kantor Polresta Medan.

Amatan LintasAtjeh.com, sejumlah pejabat Muspika, Anggota DPD RI, Ketua DPRD Sumut, Dandim, Wakapolres, pengurus FKUB Sumut, dan pengurus Dewan Pastoral Stasi ST. Yosef menggelar pertemuan terbatas membahas masalah tersebut.

Sejumlah polisi melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian, Tim Puslatfor Polda Sumut juga melakukan penyisiran dan olah TKP.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, di TKP, polisi juga mengamankan sebuah benda yang diduga bom rakitan berbentuk pipa, satu buah kampak dan satu buah pisau.[AS]
Komentar

Tampilkan

Terkini