ACEH
TENGGARA - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh
Tenggara, tampak tidak terawat dengan baik. Di depan gedung, tampak cat sejumlah tiang bangunan sudah pudar akibat terkena
teriknya sinar matahari.
Hasil penelusuran
LintasAtjeh.com di tempat tersebut, tepatnya di Jalan Ahmadyani Kutacane,
Selasa (2/8/2016), di lantai dua gedung, tampak sejumlah toilet tidak
difungsikan, akibatnya bau yang tak sedap pun tercium keluar. Dari lantai tiga,
dinding gedung depan tangga sebelah kiri, tampak banyak bercak kotoran yang menempel.
Kemudian sejumlah toilet juga tidak difungsikan. Diduga hal itu disebabkan
pihak pengelola tidak memperhatikan fasilitas gedung rakyat itu.
Ketika dikonfirmasi, pihak
Sekretariat Dewan (Sekwan) Agara mengaku tidak tahu serta belum dianggarkan
pengelolaan fisilitas gedung. "Saya tidak tahu masalah itu, coba tanya di
ruang depan," kata salah seorang Staff di Bagian Umum Sekwan Agara.
"Kami kurang tahu
masalah itu, belum dianggarkan masalah perawatan fasilitas gedung," sebut
salah seorang staff depan ruang Bagian Umum.
Terkait kondisi gedung
wakil rakyat yang tidak terawat tersebut, berbagai spekulasi publik pun
bermunculan. Diantaranya muncul beberapa pertanyaan, berapa anggaran yang
dianggarkan pihak Sekwan Agara dalam setahun untuk pengelolaan gedung. Kemudian
bagaimana pihak Sekwan Agara dalam menangani pengelolaan gedung tersebut?
Di sisi lain, kualitas
bangunan juga dinilai buruk. Pasalnya gedung DPRK yang baru difungsikan tahun
ini dan memakan banyak anggaran dalam pembangunannya itu, kini sudah
memperlihatkan wujud kualitas aslinya. Sejumlah keretakanpun dengan mudahnya
terlihat di sekeliling dinding bangunan. Paving blok halaman depan gedung juga
ikut menambah catatan buruk bangunan tersebut, tampak bergelombang serta sudah
tidak melekat satu sama lain.
Hingga berita ini ditayangkan,
Sekwan Agara Wahyudin Pelis, S.Sos, belum berhasil dikonfirmasi. Begitu juga
dengan pihak pengembang Gedung DPRK Agara.[MSR]