PIDIE - Selama
dua hari sejak tanggal
14 dan 15 Juli
2016, pihak Kementerian Agama (Kemenag) di
lingkungan Kabupaten
Pidie menyelenggarakan
agenda rutin dan tahunan dalam rangka pemilihan penyuluh teladan terbaik yang
akan mewakili Pidie ke tingkat
provinsi nantinya.
Acara
seleksi dilangsungkan di
Grand Blang Asan Hotel, Sigli. Semua kegiatan dan dana operasional berasal dari
Anggaran DIPA Kantor
Kementrian Agama Kabupaten Pidie. Para peserta dituntut secara maksimal untuk
mengapresiasikan kemampuannya yang diuji oleh empat tim penilai yakni Drs. H.
M. Jakfar M. Nur selaku Kepala Kantor Kementerian
Agama Pidie, Kepala Dinas Syariat Islam
(DSI) Pidie Drs. Mukhtar Ahmad, Kasi Bimas Islam H. Irwan, S.Ag dan Fadhli
sebagai Kepala Subbag TU di jajaran
Kantor Kementerian Pidie.
Peserta
diuji dengan tiga komponen penilaian
berupa ujian tulis, presentasi makalah dan wawancara. Seleksi berlangsung
secara objektif bahkan persaingan sangat ketat diantara para peserta.
Salah
seorang peserta tanpa mau disebutkan namanya, menyebutkan persaingan tahun ini
lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya. Setelah melalui berbagai seleksi
selama dua hari pihak dewan hakim mengumumkan para sang juara. Nilai tertinggi diperoleh
oleh Ahyar M. Gade, S. Sos I, MA
dengan nilai 335 mewakili Kecamatan Mutiara Barat, peringkat kedua Rinaldi, S.
Ag, nilai 297 yang berasal dari Kecamatan
Kota Sigli sedangkan juara ketiga mewakili kecamatan Indra Jaya dengan nilai
287 atas nama Dra. Nursiah.
Sebenarnya
sosok Teungku Ahyar M. Gade, MA,
yang juga merupakan alumni Dayah
Mudi Mesjid Raya Samalanga bukan orang baru. Beliau
merupakan penyuluh teladan tahun lalu yang mewakili Pidie di tingkat propinsi tahun lalu dan
berhasil meraih juara harapan dua. Beliau merasakan sebuah kebanggaan mampu
mempertahankan prestasi pada tahun sebelumnya.
”Alhamdulillah
dan terimakasih atas dukungan dan doa semua pihak sehingga saya berhasil
mempertahankan prestasi yang telah diraih tahun lalu. Semoga
amanah ini dengan dibarengi doa masyarakat Pidie, saya mampu mewakili Aceh di kancah Nasional nantinya”,
ujar akademika IAI Al-Aziziyah Samalanga dengan rendah hati penuh harapan itu.
Sosok
muda yang penuh enerjik ini, ditengah kesibukan
sebagai penyuluh dan dosen tetap di IAI Al-Aziziyah, beliau juga sehari-hari
sebagai pimpinan di Balai Pengajian di kampung halamannya, Jurong Mesjid
Kembang Tanjung.
Pada
acara penutup dan
penyerahan tropi serta
aneka penghargaan lainnya, Drs.
H. M. Jakfar M. Nur selaku Kepala
Kantor Kementerian Agama Pidie sangat menghargai dan berterimakasih banyak
kepada penyuluh yang telah menjalankan amanah yang dibebankan dan menyebutkan
penyuluh sebuah pekerjaan yang sangat mulia.
“Tugas
seorang penyuluh merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan agung. Bahkan
Allah sendiri dalam Al-Quran
mengapresiasikannya sebagai ‘Khairul
Ummah” (umat
terbaik), sebagaimana diabadikan
dalam Al-Quran yang berbunyi: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah”.
Berita
keberhasilan alumni Dayah Mudi Mesjid Raya ini sebagai penyuluh teladan terbaik
Pidie mendapat apresiasi dan ucapan selamat yang tidak terhitung jumlahnya.
Ucapan teristimewa berasal juara penyuluh teladan terbaik propinsi tahun kemarin, Teungku Mukhlisuddin
Marzuki, S.HI, MA, beliau merasakan sebuah kebanggaan tersendiri sebagai kawan
seperjuangan walaupun harus menjadi “musuh bebuyutan” sendiri di setiap arena
termasuk seleksi penyuluh agama tersebut.
“Keberhasilan
kakanda kami Ahyar M. Gade sebuah kebanggaan bagi kami selaku kawan dan putra
daerah. Walaupun
beliau sosok “musuh” yang sangat sukar untuk ”ditaklukkan”. Hal ini telah saya
rasakan sendiri ketika sama-sama berjibaku di tingkat propinsi. Saya yakin dan
penuh pengharapan semoga kakanda tahun ini dapat mewakili Aceh di kancah nasional,” tutur suami Yeni Rahmah
yang juga merupakan sebagai penyuluh teladan propinsi tahun lalu yang mewakili Pidie Jaya di
tingkat propinsi dan juara harapan II penyuluh tingkat nasional tahun 2015.[Rls]