IST |
Dilansir dari laman Wikipedia, ternyata Kijang merupakan sebuah akronim atau singkatan. Kijang adalah
singkatan dari Kerja sama Indonesia Jepang. Dan pencetus nama Kijang tersebut
adalah Jusuf Kalla yang kini menjabat menjadi Wakil Presiden Indonesia.
Semenjak kelahirannya di
tahun 1977, Toyota kijang menjadi cikal bakal Mobil keluarga atau Multi Purpose
Vehicle (MPV) di Indonesia. Kisah asal mula Toyota Kijang sendiri sebenarnya
tidak bisa dipisahkan dari peran dan himbauan pemerintah untuk mengembangkan
Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) di era 1970-an untuk menjadi
kendaraan serbaguna tapi terjangkau oleh rakyat.
Ada kemiripan dengan kisah
mobil VW yang legendaris yakni kebijakan pemerintahan soal ekonomi (economic
policy governance) ketika pemerintah Jerman mengeluarkan kebijakan, kala itu, “Hitler,”
memerintahkan pada pengusaha otomotif Amerika, ”Henry Ford” untuk memproduksi
mobil yang bisa terjangkau oleh semua lapisan rakyat di dunia.
Banyak cerita nostalgia
tentang sosok mobil KIJANG ini, lalu bagaimana bermacam sisi kisah itu menjadi
cerita panjang sebuah nama “Toyota Kijang”. Yang masyarakat tahu Kijang itu
hanyalah kendaraan, mobil atau hanya benda mati yang dijadikan alat transportasi
lalu, titik!! ”tanpa persepsi lainnya.” Kijang, baru akan terasa ketika dia
menjalani fungsinya. Pada level permukaan berfikir mungkin Kijang seperti itu,
namun akan berbeda ketika Kijang hadir pada situasi sosial manapun, maka
eskalasi berfikir kita akan mengarah dan meningkat maju pada suatu sikap
kultural lalu melahirkan dan tumbuh perspektif di mata masyarakat Indonesia,
Kijang dipandang sebagai sosok pahlawan yang lincah di jalanan.
Jika bisa diilustrasikan
dengan sederhana kehadiran Toyota Kijang di keseharian lingkungan masyarakat baik
itu kelompok bisnis, kaum pedagang, pegawai kantor pemerintahan dan swasta, di
sekolah dan kampus atau kijang pick up yang ada di pasar atau di toko material
bahan bangunan sampai bisnis jasa rental atau di sendi kehidupan lain kehadiran
kijang begitu guna, tapi yang paling dominan, peran Kijang ada begitu melekat
di ruang lingkup sosial terkecil yakni “Keluarga“, Toyota Kijang seakan telah
menjadi bagian dari keluarga non biologis dan non struktural pada skala sosial
di masyarakat Indonesia. Awalnya Kijang pun muncul sebagai kebutuhan penunjang dan alat sekunder namun
seiring waktu Toyota Kijang mampu mengubah dirinya menjadi faktor utama
sekaligus syarat primer alat transportasi keluarga pada akhir dekade 1977
hingga era kendaraan MPV terdepan saat
ini.
Sejarah
Toyota Kijang :
Tahun 1977 Kijang Buaya.
Konon julukan ini timbul lantaran struktur kap mesin yang overlap hingga ke
sisi bodi sehingga ketika dibuka mirip dengan buaya yang sedang menganga.
Generasi ini menggunakan mesin Corolla, 3K 1.200 cc yang memang terkenal
‘bandel’.
Tahun 1981, Kijang
Generasi kedua hadir dengan bodi yang lebih halus, letak engsel pintu yang
tersembunyi, kap mesin yang hanya membuka di bagian atas moncong, serta grille
dan permukaan pintu sejajar bodi. Mesin pun mengalami ubahan. Dengan perubahan
ini, masyarakat semakin menyadari utilitas dan peran Kijang sebagai mobil
keluarga. Mesin yang digunakan pun berubah menjadi 5K 1.500 cc untuk memberikan
performa yang lebih baik.
Tahun 1984, Kijang Doyok
dianggap ikon potret rakyat Indonesia dibanding
dengan pendahulunya, Kijang Doyok telah dilengkapi dengan detail yang membuat
Kijang terlihat lebih ‘mobil-wi’. Kijang Doyok sudah dilengkapi dengan jendela
kaca dan bukaan pintunya lebih nyaman. Sama halnya dengan Kijang Buaya, julukan
‘Kijang Doyok’ datang dari masyarakat. Kijang generasi kedua ini dinamakan
Kijang Doyok mungkin lantaran sosoknya yang kotak kerempeng diidentikkan dengan
tokoh kartun Doyok di Pos Kota.
Tahun 1986, Kijang Super
yang diluncurkan pada Tahun 1986 memperkenalkan terobosan terbaru dalam proses
produksi, yaitu teknologi full pressed body ‘Kijang Super’ hadir dalam dua
versi yaitu sasis pendek (KF40) dan panjang (KF50).
Di tahun 1992, Kijang
Grand Extra hadir dengan teknologi Toyota Original Body yang menjadikannya
sebagai minibus pertama dengan kualitas bodi bebas dempul setara sedan. Fitur
AC double blower, selain itu, terdapat pula penyempurnaan pada karburator.
Tahun 1995, terdapat
improvement dari Kijang sebelumnya, terutama pergantian mesin dari 5K 1.500 cc
menjadi 7K 1.800 cc. Dari segi eksterior juga dibedakan dengan hadirnya grille
tegak.Kijang ini berhasil mencetak sejarah
pada tahun 1989 dimana terdapat peluncuran Kijang ke 200.000 unit yang
bertepatan dengan produksi Toyota ke 500.000 unit.
Tahun 1997 Kijang Kapsul
yang hadir pada Tahun 1997 memiliki perubahan bentuk total dimana Kijang Kapsul
tampil lebih aerodinamis dengan lekukan yang lebih halus. Untuk pertama
kalinya, Kijang hadir dalam varian diesel dan transmisi otomatis.
Tahun 2000, Kijang EFI
hadir dengan penyegaran pada lampu, bumper, dan dashboard. Di tahun ini pula
Kijang memasuki era baru yaitu mesin dengan teknologi fuel injection.Kijang Kapsul
Facelift
Tahun 2002 hadir dengan
perubahan pada grille, lampu depan, dan lampu belakang yang dilengkapi garnish.
Kijang generasi keempat ini semakin mengukuhkan posisi Kijang sebagai mobil
keluarga Indonesia yang sesungguhnya.
Tahun 2004 adalah perjalanan
(milestone) penting karena Kijang bargabung dengan proyek global IMV bersama
Hilux dan Fortuner. Tampilan dari Kijang Innova sama sekali baru menjelma
menjadi MPV sesungguhnya. Kijang Generasi Kelima ini dibekali menyesuaikan
teknologi khas abad ke – 21 seperti mesin berteknologi VVT-i, diesel common
rail, hingga multi information display dan airbag.
All
New Innova 2015
Akhirnya kita bisa
mengatakan seperti ini ,“Pola produksi rintisan untuk mengembangkan lambat laun
menjadi watak serta pola produksi Toyota. Kesuksesan Toyota Kijang terdahulu
dan Kijang Innova Generasi keenam ini tak lepas dari kebaikan persambungan
nilai dan manfaat antara Toyota dan konsumen setianya
Saat itu hingga kini atau
nanti sosok Kijang telah menjadi bukti yang panjang dan teruji Toyota Kijang
memiliki level relevansi yang tinggi dengan zaman dan sanggup menjadi
Instrument Social Need bagi keluarga Indonesia, Kehadirannya menghantarkan pada
kebutuhan saling mengunjungi, saling interaksi, berbagi sesama keluarga, sanak
saudara, tetangga, kolega bisnis dan lain-lainnya, benang merahnya yakni
diantara sesama manusia.
Kalaulah kita melihat pada
sisi kultur masyarakat Indonesia “Paling bisa dirasakan saat moment besar Hari
Raya seperti hari Mudik Lebaran, atau suasana Natal dan tahun baru Kijang ikut
merayakannya. Tanpa sadar kehadirannya menjadi penunjang makna sosialisasi atau
menjadi instrument yang mendatangkan rejeki dan kegembiraan, walau masyarakat
sendiripun faham dan sadar bahwa sebenarnya Kijang berkaki bulat ini adalah
benda mati. Idiom makna sebenarnya dari seekor kijang yang berada dimana saja
karena kebaikan alam dan flora nya hingga bisa bertahan lama di habitatnya. ”Mungkin
saja memiliki kesamaan pada konteks penamaan yakni Toyota Kijang
yang bisa berada dimana-mana.”
Seperti yang dikatakan
Hiroyuki Fukui, Managing Officer, Toyota Motor Corporation President dalam
pidato resminya, Dia memaparkan Sosok Toyota Kijang di Indonesia, Mengapa
legendaris ? Embrio Innova terlahir dari Kijang yang telah menjalani karir selama
38 tahun dan telah membentuk industri otomotif di Indonesia. Toyota Kijang
Innova itu dibuat oleh orang Indonesia oleh TMMIN di Karawang Plant sesuai
kebutuhan dan kondisi pasar Indonesia. Itulah salah satu alasan mengapa Kijang
Innova sangat diterima masyarakat.[Asal Usul/Youtube]