-->

Turki Gagal Kudeta, Ini Analisis Profesor Salim Said

16 Juli, 2016, 13.08 WIB Last Updated 2016-07-16T06:08:58Z
IST
JAKARTA - Upaya kudeta yang dilakukan salah satu faksi militer di Turki gagal. Guru Besar Universitas Pertahanan Profesor Salim Said punya analisis terhadap peristiwa kudeta itu.

"Kudeta militer di Turki itu ada kata-kata yang bisa diingat, karena apa yang terjadi di Turki itu Empire Strikes Back, di mana militer mencoba mengambil alih kekuasaan," ucap Salim dalam diskusi Kudeta Militer Turki di Resto Pempekita, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (16/7/2016).

Salim menganalisis kudeta di Turki gagal karena tak ada dukungan dari rakyat. Jika ada dukungan rakyat, maka besar kemungkinan kudeta itu bisa berhasil.

"Kesalahan kudeta tadi malam adalah ada sebagian kecil kelompok militer yang tak lagi didukung oleh masyarakat. Sehingga di dalam militer sendiri itu terpecah, padahal latar belakangnya pihak yang memiliki kuasa ingin kembali mengambil hak kekuasaannya, atau empire strike back," jelas Prof Salim.

Prof Salim menyebut penolakan masyarakat terhadap kudeta bukan berarti dukungan kepada Erdogan. Dia melihat masyarakat berjuang untuk kebebasannya sendiri.

"Apakah masyarakat mendukung Erdogan? Belum tentu. Masyarakat yang turun ke jalan itu mendukung kebebasan mereka sendiri, mendukung supremasi sipil," tambahnya.

"Sedangkan tentara sendiri yang ingin melakukan strike back dalam melakukan kudeta tak ada pihak sekulernya, karena mereka sendiri tertekan lantaran seniornya ditangkap," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, upaya kudeta yang dilakukan salah satu faksi militer di Turki berujung kegagalan, meski menelan korban jiwa. Sebanyak 42 orang tewas di ibu kota Ankara dan lebih dari 130 orang telah ditangkap terkait upaya kudeta.

Kudeta ini memang hanya terjadi beberapa jam saja. Kudeta tidak didukung militer sepenuhnya. Angkatan Darat dan Angkatan Laut Turki yang merupakan kekuatan penting, tidak sepenuhnya berada di faksi militer yang melakukan kudeta.[Detik]
Komentar

Tampilkan

Terkini