![]() |
IST |
JAKARTA - Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan
menyatakan kegagalan kelompok separatis Gerakan Bersatu Pembebasan Papua Barat
(ULMWP) menjadi anggota penuh Kelompok Negara-negara Melanesia (Melanesian Spearhead Group/MSG), merupakan
kemenangan bagi Indonesia.
Sejak awal pemerintah Indonesia menolak keras keberadaan kelompok gerakan
separatis ULMWP bergabung dalam pertemuan-pertemuan MSG, termasuk dalam KTT MSG
yang berlangsung di Honiara, Kepulauan Solomon pada 14 Juli 2016.
"Jadi posisi Indonesia di MSG itu sangat baik, artinya kita bisa
memberikan penjelasan sehingga mereka (UMWLP) tidak diterima menjadi anggota
MSG," kata Luhut di Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, keberhasilan delegasi Indonesia menyampaikan pandangan dan
aspirasi dalam KTT MSG tersebut dilandasi upaya penanganan dan penyelesaian
masalah HAM di Papua secara holistik melalui pembentukan tim terpadu yang
bertugas menghimpun data, informasi, dan analisa.
"Itu saya kira hasil kerja keras tim yang dilakukan secara
holistik," kata Luhut.
Keberhasilan Indonesia mempertahankan Papua Barat, kata dia, akan disusul
upaya untuk menjadi anggota penuh MSG yang akan dibahas lebih lanjut usai
kepulangan delegasi Indonesia yang diketuai Direktur Jenderal Asia Pasifik dan
Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya.
Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, Desra
mengapresiasi keputusan negara-negara anggota MSG yang menolak ULMWP sebagai
anggota penuh.
"Tidak ada tempat bagi ULMWP dalam masa depan MSG," kata dia.
Menurut Desra, partisipasi aktif dan lobi intensif delegasi Indonesia yang
juga terdiri atas perwakilan lima provinsi Indonesia berbudaya Melanesia -
Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat- telah berhasil
meyakinkan para pemimpin negara anggota MSG untuk tidak menerima lamaran
keanggotaan ULMWP.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa keputusan
MSG membuktikan pengakuan internasional tentang kedaulatan Indonesia atas Papua
dan Papua Barat.
"Papua adalah milik Indonesia and it will remain to be our part
forever," ujar Menlu dalam bahasa Inggris.[Antara]