IST |
JAKARTA –
Sebuah demonstrasi yang berjalan damai di Kabul, Afghanistan, tiba-tiba
dikacaukan oleh sebuah aksi bom bunuh diri. Akibat serangan bom tersebut,
sebanyak 60 orang dikabarkan tewas dan melukai puluhan lainnya.
Menurut kabar yang dirilis
The Guardian, Sabtu (23/7/2016), massa demonstran merupakan warga etnis
Hazaras. Meski begitu, pihak kepolisian Afghanistan masih belum memastikan
jumlah pelaku penyerangan bom bunuh diri. Namun menurut keterangan para saksi
di lokasi kejadian, mereka mendengar ada dua suara ledakan.
“Saya berdiri di samping
massa, di belakang truk es krim,” ujar seorang demonstran bernama Aman
Turkmani. “Lalu sebuah gerobak es krim meledak, setelah itu dia (pelaku)
meledak. Suara ledakan tersebut sangat keras.”
Kementerian Kesehatan
Afghanistan mengungkapkan bahwa jumlah 60 korban jiwa bisa bertambah. Hingga
saat ini, sebanyak 207 warga sipil dilaporkan menderita luka-luka. Beberapa di
antaranya masih dalam kondisi kritis.
Selain warga sipil, pemerintah
Afghanistan juga melaporkan keberadaan petugas polisi dan keamanan yang menjadi
korban ledakan. Namun hingga saat ini, pemerintah setempat masih belum merilis
data resmi terkait jumlah korban dari pihak kepolisian dan anggota keamanan.
“Teroris oportunis
menyusup di antara demonstran, lalu meledakkan diri. Akibatnya beberapa warga,
termasuk anggota polisi dan keamanan tewas,” ujar Presiden Afghanistan Ashraf
Ghani, seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (23/7/2016).
Hingga saat ini, pihak
penyelidik masih berusaha mengetahui motif di balik aksi serangan bom. Dugaan
sementara, serangan ini terkait dengan perseteruan etnis yang kerap terjadi di
Afghanistan.[Kriminalitas.com]