IST |
JAKARTA -
Presiden Joko Widodo mencopot delapan menteri dalam reshuffle kabinet Jilid II
yang diumumkan Rabu (27/7/2016) di Istana Negara.
Berdasarkan pengumumam
Presiden Jokowi beberapa saat lalu, mereka yang tergusur terdiri dari kalangan
profesional hingga representasi partai politik. Siapa saja mereka?
1.
Rizal Ramli
Rizal Ramli tergusur dari
posisinya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal digantikan oleh Luhut
Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang
Politik Hukum dan Keamanan.
Belum jelas apa alasan
Jokowi mencopot Rizal. Namun, Rizal selama ini memang kerap membuat gaduh
karena menyatakan perbedaan dengan Menteri kabinet kerja di ruang publik.
Di awal jabatannya, ia
berseteru dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno terkait
pembelian 350 pesawat airbusGaruda Indonesia.
Rizal juga berseteru
dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said soal perpanjangan
kontrak Freeport, proyek 35.000 Megawatt, hingga pembangunan blok masela.
Terakhir, Rizal berseteru
dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama alias Ahok terkait
penghentian reklamasi Pulau G di Pantai Utara, Jakarta. Padahal, Presiden dalam
berbagai esempatan mengingatkan para menterinya untuk tidak membuat gaduh.
2.
Sudirman Said
Sudirman Said dicopot dari
posisinya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Ia digantikan oleh
Archandra Tahar, alumni Institut Teknologi Bandung yang juga merupakan salah
satu pengusul off shore blok Masela.
Melalui akun Twitternya
@sudirmansaid semalam, Sudirman sudah menyampaikan bahwa tugas besarnya telah
selesai.
Sudriman tercatat pernah
menjadi pemberitaan luas publik saat dia melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke
Mahkamah Kehormatan Dewan terkait dugaan pencatutan nama Presiden. Akibat laporan
itu, Novanto dicopot dari Ketua DPR.
Namun, Novanto kini
menjadi Ketua Umum Golkar dan menyatakan dukungannya kepada Jokowi, bahkan
untuk pemilu presiden 2019 mendatang.
Sudirman juga sempat
berseteru dengan Rizal Ramli soal perpanjangan kontrak freeport, proyek 35.000
Megawatt, hingga pembangunan blok Masela.
3.
Marwan Djafar
Marwan tergeser dari
posisinya sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Marwan digantikan rekannya di Partai Kebangkitan Bangsa Eko Putro Sanjoyo.
Marwan selama menjabat kerap mendapatkan kritik soal penyaluran dana desa.
Ia pernah didemo di
Istana, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menerima langsung para pendemo
itu. PKB sempat memprotes sikap pihak istana yang seperti memberi karpet merah
bagi pendemo Marwan.
4.
Yuddy Chrisnandi
Yuddy Chrisnandi tergeser
dari posisinya sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. Ia digantikan oleh politisi Partai Amanat Nasional Asman Abnur.
Selama menjabat, Yuddy
juga kerap membuat kebijakan yang diprotes publik seperti rasionalisasi Pegawai
Negeri Sipil.
Yuddy juga sempat melarang
PNS mudik menggunakan mobil dinas. Namun rupanya Yuddy menggunakan mobil dinas
saat mudik ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat.
5.
Saleh Husin
Saleh Husin dicopot dari
posisinya sebagai Menteri Perindustrian. Posisi Politisi Hanura ini digantikan
oleh politisi Partai GolkarAirlangga Hartarto. Golkar akhirnya mendapat posisi
menteri setelah menyatakan dukungan ke pemerintah pada Musyawarah Nasional Luar
Biasa Mei 2016 lalu.
6.
Ignasius Jonan
Jonan tergeser dari
posisinya sebagai Menteri Perhubungan. Ia digantikan oleh Direktur Utama
Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi.
Jonan terakhir dikritik
karena gagal menangani arus mudik karena terjadinya kemacetan panjang di tol
Brebes. Jonan menolak disalahkan atas kemacetan tersebut, termasuk terkait
korban yang sampai meninggal dunia.
Dia juga sempat menolak
proyek kereta cepat dan tak hadir saat Presiden Jokowi meluncurkan program ini.
7.
Anies Baswedan
Anies dicopot dari Menteri
Pendidikan Nasional Anies Baswedan. Ia digantikan oleh Mujahir, mantan rektor
Universitas Muhammadiyah, Malang. Nama Anies sebenarnya jauh dari polemik.
Namun, namanya dikabarkan akan tetapi diganti dengan Prof. Muhajir yang
merupakan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
Posisi Mendikbud selama
ini dikenal luas menjadi pos menteri yang kerap diisi oleh kader Muhammadiyah.
Pada komposisi Kabinet Kerja sebelumnya, representasi Muhammadiyah memang belum
ada.
8.
Ferry Mursyidan Baldan
Ferry tergeser dari
posisinya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang. Politisi Partai Nasdem
digantikan oleh Sofyan Djalil yang sebelumnya menjabat Kepala Bappenas.[Tribunnews]