IST |
JAKARTA
-
Presiden Joko Widodo telah memilih Komjen Pol Suhardi Alius sebagai pengganti
Tito Karnavian untuk menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT).
Meski tidak pernah
memiliki kekhususan profesi menangani teroris, Suhardi sempat menjabat sebagai
Kepala Bareskrim Polri selama dua tahun. Saat itu, ia menggantikan Komjen Pol
Sutarman yang terpilih menjadi Kapolri.
Suhardi yang kini menjabat
Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional itu merupakan lulusan Akademi
Kepolisian tahun 1985. Ia mengawali karir sebagai Pamapta Polres Bandung tahun
1985.
Kemudian, tahun
berikutnya, ia dipromosikan menjadi Wakil Kepala Satuan Sabhara Polres Bandung.
Suhardi dipercaya menjadi Kepala Polsek Cimahi tahun 1987.
Setelah itu, ia ditarik
dari Bandung dan dimutasi ke Tapanuli Selatan menjadi Kepala Pusat Komando
Pengendalian Operasi (Kapuskodal Ops) di sana.
Tahun 1995, Suhardi
ditarik ke Jakarta menjadi Guru Muda Pusat Pendidikan dan Pelatihan Resintel di
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Setelah itu, Suhardi terus
berganti jabatan setiap tahunnya hingga mendapatkan pangkat Komisaris Besar
Polisi tahun 2004 saat menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat.
Tahun 2010, Suhardi mulai
ditempatkan di Bareskrim Polri sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu selama
setahun sebelum dimutasi menjadi Wakil Kapolda Metro Jaya.
Suhardi juga sempat
menjadi Kepala Divisi Humas Polri selama setahun sebelum menjadi Kapolda Jawa
Barat dan Kabareskrim Polri di tahun yang sama.
Baru dua tahun menjabat
sebagai Kabareskrim Polri, Suhadi dimutasi ke Lemhanas.
Pemindahan dirinya ke
Lemhanas diwarnai berbagai polemik karena disebut-sebut membuat kegaduhan.
Presiden akan melantik
Suhardi sebagai Kepala BNPT yang baru besok, Rabu (20/7/2016). Nama Suhardi
diungkap oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut
Binsar Pandjaitan.
Selain Kepala BNPT,
Presiden sekaligus akan melantik Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).[Kompas]