-->

Penembak Gembong Teroris Santoso Bukan Polisi, Ternyata Anggota Raider

19 Juli, 2016, 10.14 WIB Last Updated 2016-07-19T03:17:27Z
IST
JAKARTA – Ternyata bukan anggota polisi yang menembak gembong teroris Santoso, melainkan penembak jitu dari prajurit Raider Kostrad yang juga tergabung di Satgas Tinombala.

Kapuspen TNI Mayjen Tatang Sulaiman membenarkan hal itu. “Pria diduga Santoso tewas setelah ditembak prajurit Raider Kostrad.

“Jadi ada kontak senjata di koordinat UTM 2027-6511. Kontak tembak dari satuan tugas Batalio Raider 515 Kostrad. Yang jelas tim satgas penugasan pengejaran Santoso,” kata Mayjen Tatang, Senin (18/7/2016).

Satgas Tinombala merupakan tim khusus yang dibentuk untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso di hutan Poso.

Tim ini merupakan gabungan dari prajurit TNI dan Polisi yang jumlah totalnya lebih dari 3.000 orang. Selama ini, kerjasama TNI dan Polisi yang tergabung dalam Satgas Tinombala cukup efektif menyulitkan pergerakan kelompok Santoso.

Informasi yang diketahui, dalam baku tembak yang terjadi di pegunungan Tambarana, Poso Utara sebanyak 2 teroris meninggal dunia dan 3 orang berhasil di ringkus.

Dugaan sementara dua anggota teroris yang meninggal dunia tersebut kemungkinan besar satu orang adalah Abu Wardah alias Santoso.

Dantsatgas Operasi Tinombala Kombes Leo Bona Lubis mengakui jika salah satu yang tertembak mati itu dicurigai sebagai Santoso.

Ada 1800 TNI dan 1500 anggota Polri yang melakukan pengejaran pada Santoso dengan sandi Operasi Tinombala. Sebelum operasi ini, sebelumnya pengejaran Santoso diberi nama Operasi Camar Maleo. [Warta Nasional]
Komentar

Tampilkan

Terkini