BIREUEN -
Aalah satu kader Partai Aceh di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK)
Bireuen, Rusyidi Mukhtar, S.Sos, membantah keterlibatannya dalam aksi penolakan
terhadap pencalonan H. Khalili, SH, yang dilakukan oleh beberapa anggota KPA
Wilayah Bate Iliek, Rabu (20/7/2016) kemarin, di Kantor DPW PA Bireuen.
Menurut penuturan Rusydi
kepada Lintasatjeh.com, bahwa kehadirannya ke kantor DPW PA Bireuen hanya untuk
mengantisipasi atau meredam aksi sehingga tidak anarkis.
"Saya sedang rapat,
mendengar adanya aksi di kantor PA dan saya pikir di lokasi ada bang Darwis
maka saya khawatir terjadi apa-apa sama bang Darwis, maka saya datang," ungkapnya.
Pernyataan Rusydi
sekaligus menyanggah pemberitaan salah satu media cetak terbitan Aceh yang
menuliskan bahwa dalam aksi penolakan tersebut juga ikut dihadiri oleh tiga
anggota DPRK Bireuen, yang menyebutkan nama Rusyidi Mukhtar.
"Kesan dari
pemberitaan tersebut, seakan saya ikut menolak keputusan DPA PA. Padahal saya hanya
datang untuk meredam aksi," kata Rusyidi.
Terhadap keputusan
penetapan H. Khalili, SH oleh DPA PA, Rusyidi menanggapi sebagai hal yang wajar
dan menurutnya sudah dengan berbagai pertimbangan yang matang.
"Saya ikut keputusan
partai dan tentunya keputusan partai sudah dengan segala pertimbangan,"
tandasnya.
Rusyidi juga mengharapkan
PA tetap solit sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat.
"Saya mengajak
seluruh element KPA dan PA untuk bahu membahu untuk menyukseskan keputusan
Partai Aceh. Mari kita hilangkan ego personal dan mari kita bangun bersama
Partai Aceh sehingga diterima oleh masyarakat Aceh," tutupnya.[DD]