IST |
JAKARTA -
Evakuasi jenazah dua terduga teroris yang salah satunya diduga pimpinan
Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah terkendala hujan dan
sulitnya medan. Jika gagal dengan jalur darat, evakuasi jenazah akan menggunakan
helikopter.
Dua terduga teroris itu
tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas Tinombala gabungan TNI-Polri pada
Senin (18/7/2016) kemarin di salah satu deretan Pegunungan Biru di Tambarana,
Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah.
Seperti apa medannya?
Desa Tambarana berjarak 60
kilometer dari Poso Kota yang bisa ditempuh selama 90 menit menggunakan
kendaraan melintasi jalan beraspal. Lokasi baku tembak berada di Pegunungan
Biru yang berjarak puluhan kilometer lagi dari Desa Tambarana.
Tak mudah untuk mencapai
lokasi baku tembak tersebut karena berada di tengah hutan di atas deretan
Pegunungan Biru. Untuk diketahui Pegunungan Biru terdiri dari deretan gunung
yang berlapis-lapis.
Untuk menuju titik itu
harus dilalui dengan naik gunung, kemudian menuruni lembah, naik kembali naik
dan masuk ke hutan. Antara pegunungan dengan daerah Tambarana terdapat
perkebunan Kakao. Selepas perkebunan kakao itu lah hutan lebat Pegunungan Biru.
Kontak tembak antara
Satgas Tinombala dengan Kelompok Santoso terjadi pada Senin (18/7) kemarin
sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu satu regu tim Satgas Tinombala yang sedang
melakukan pencarian di dalam hutan melihat ada 3 orang yang berada di sebuah
gubuk.
Di sekitar gubuk, terlihat
sayur dan ubi berserakan, diduga untuk menutupi jejak. Di dekat gubuk ada
sebuah sungai dan di seberang sungai itu tim Satgas Tinombala melihat dua orang
laki-laki. Kedua orang itu membawa senjata laras panjang.
Kontak senjata langsung
terjadi, dua orang yang berada di seberang sungai tewas setelah timah panas
dari salah satu prajurit Raider Kostrad bersarang di tubuhnya. Sementara itu,
tiga orang yang sebelumnya terlihat di gubuk langsung kabur menyeberangi
sungai. Tiga orang itu diketahui terdiri dari 2 wanita dan satu pria.
Salah satu orang yang
tewas diduga adalah Santoso, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur yang selama ini
dicari. Ciri-cirinya sangat mirip dengan Santoso, yakni berambut panjang,
berjenggot dan ada tahi lalat di dahi. Namun, hingga saat ini belum bisa
terkonfirmasi apakah benar yang tertembak itu adalah Santoso.
Kepala Kepolisian Daerah
Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan kepastian
identitas jenazah yang tewas dalam baku tembak tersebut kemungkinan baru bisa
diketahui siang nanti.
"Saat ini masih
proses evakuasi. Medannya berat, baru sampai jalan itu bisa siang atau sore.
Kemungkinan siang nanti bisa dikonfirmasi (identitas)," ujar Kapolda
Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi ketika dihubungi detikcom, Selasa
(19/7/2016).[Detik]