IST |
ACEH
UTARA - Sudah dua tahun sejak PT. Pertamina Hulu Energi
meng-akuisisi dua aset ExxonMobil di Aceh yaitu NSB dan NSO, harapan masyarakat
Kecamatan Nibong dan Tanah Luas untuk terbukanya peluang kerja bagi masyarakat
yang ada di sekitar PHE nampaknya masih jauh dari harapan.
Seperti isu yang santer
beredar, bahwa PHE akan mendatangkan RIG untuk melakukan penutupan atau shut in
sumur-sumur peninggalan eks ExxonMobil yang sudah tidak produktif lagi yang
tersebar di lima kecamatan, yaitu Syamtalira A, Nibong, Matangkuli, Tanah Luas
dan Pirak Timu.
Terkait hal tersebut,
berikut beberapa tanggapan masyarakat Aceh Utara yang berhasil dihimpun
LintasAtjeh.com, Selasa (20/7/2016):
Ketua
Forum Masyarakat Nibong, Mansyari
mengatakan bahwa ini merupakan kesmpatan bagi tenaga lokal khususnya
masyarakat Aceh Utara untuk mendapatkan peluang kerja di PT. Pertamina Hulu
Energi.
Muzakir,
bekas pekerja pengeboran mengatakan kegiatan tersebut
setidaknya bisa membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar, karena akan
bisa mengurangi pengangguran.
Ketua
Forum Komunikasi Pemberdayaan Pemuda Aceh (FKPPA), Razali
yang biasa disapa Kingli mengharapkan kepada management PHE dan semua
subkontraktor nya untuk lebih terbuka dalam setiap rekrutmen tenaga kerja,
Kingli mengharapkan untuk lebih mengutamakan masyarakat dari lima kecamatan
yang terdekat dengan PHE, yaitu Syamtalira A, Nibong, Tanah Luas, Matangkuli
dan Pirak Timu, ini untuk menghindari terjadinya konflik comunity yang
berpengaruh kepada terganggunya operasional PHE dan Sub-Kontraktornya.
“Jika ada perusahaan-perusahaan
luar daerah yang mendapatkan proyek di PHE Aceh untuk lebih hati-hati dalam
dalam merekrut tenaga kerja dan harus mengutamakan pekerja dari lima kecamatan
tersebut,” tandas Kingli.[Red]