JAKARTA -
Komisi I DPR secara resmi membuka uji kelaikan dan kepatutan calon anggota
Komisi Penyiaran Indonesia. Dari 27 calon anggota KPI, hari ini rencananya
Komisi I akan melakukan uji kaliakan dan kepatutan terhadap 15 calonnya. Sedang
sisanya akan dilaksanakan esok hari hingga kemudian DPR memutuskan 9 Anggota
KPI.
Dalam kesempatan tersebut,
Anggota Komisi I Bachtiar Aly memberikan pandangannya terhadap kondisi
penyiaran di Indonesia yang sarat akan kekerasan. Ia mencontohkan saat ini
marak aksi kekerasan dilakukan oleh anak-anak muda usia produktif yang
terinspirasi dari tayangan televisi. Sehingga secara keseluruhan, menurut
politisi asal Aceh ini, berita-berita yang memuat konten kekerasan
berkontribusi pada meningkatnya angka kejahatan.
“Media saat ini tidak
memberikan pendidikan, dalam pengertian bukan memberikan pendidikan secara
akademis, tapi tidak memberikan ketenangan batin. Kalau istilah Presiden itu
tidak memberikan harapan," paparnya di Kompleks Parlemen, Senin (18/07/2016).
Untuk itu, menurut
politisi Fraksi NasDem itu, KPI
semestinya menjadi lembaga yang mempunyai otoritas untuk mengatur
konten-konten televisi yang tidak membawa faedah. Berita-berita kekerasan di
media secara langsung dan tidak langsung memicu anak-anak muda meniru dan
memembuat kejahatan.
“Bagaimana mengatur itu?
Calon anggota KPI harus mempunyai jawaban yang jelas karena menyangkut generasi
bangsa,” pungkasnya.[Rls]