Desa Langi Kecamatan Alafan Simeulue (IST) |
MEDAN –
Kritik pedas dan cibiran rakyat Aceh tertuju kepada Anggota DPR Aceh yang
berencana akan melakukan kunjungan kerja ke empat benua di lima negara. Komisi
I ke Amerika Serikat, Komisi II ke Australia, Komisi III ke Swiss Komisi IV ke
Maroko dan Komisi VII ke Spanyol.
Kunjungan kerja (Kunker)
anggota DPR Aceh ditengarai mengalokasikan dana hingga 3 miliar rupiah. Jumlah
yang sangat fantastis untuk perjalanan dinas lima komisi DPRA.
Mahasiswa menjadi geram,
berbagai ormas, LSM dan OKP juga geram dengan perilaku anggota DPR Aceh yang
terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat dibungkus dengan kegiatan yang tidak
ada manfaat dan faedahnya secara langsung untuk rakyat Aceh.
“Rupanya anggota DPR Aceh
buta dan tuli. Tidak bisa merespon kondisi Aceh yang masuk sebagai daerah
termiskin kedua di Pulau Sumatera. Kok bisa-bisanya mereka menghianati amanah
sebagai wakil rakyat,” demikian sindir pedas Ali Sahniur, S. Pd, selaku Ketua
IPPELMAS Medan kepada LintasAtjeh.com, Senin (25/7/2016).
Kata dia, cobalah tengok
di daerah kami Simeulue. Masyarakatnya masih terisolir, susah transportasi dan
implikasinya pembangunan tidak merata, pendidikan tertinggal, pengangguran
makin bertambah bahkan hampir setiap hari ada warga Simeulue harus berjuang
merantau keluar daerah untuk mendapatkan pekerjaan.
“Silahkan Pimpinan dan
Anggota DPR Aceh berdalih kunker tersebut sudah terjadwal, tapi apakah harus
dilaksanakan ketika rakyat masih butuh perhatian. Janganlah memanfaatkan
situasi dan mengambil kesempatan selagi menjadi anggota dewan. Buka mata dan
telinga lebar-lebar, kalian dipilih rakyat untuk memperjuangkan kepentingan
publik dan aspirasi rakyat bukan malah berupaya mengeruk uang negara,”
sentilnya lagi.
Selaku Ketua IPPELMAS
Medan, sangat mengapresiasi rekan-rekan mahasiswa, ormas, LSM, OKP dan
masyarakat Aceh yang sudah menjadi corong terdepan sebagai kontrol perilaku
anggota dewan yang tidak peka ini.
“Sekali lagi, lebih baik
kunker saja ke Simeulue biar tahu rasanya mabuk laut. Biar tahu penderitaan
rakyat yang selama ini terisolir dari segala aspek dan luput dari bidikan
anggota DPRA yang sudah terlanjur buta dan tuli,” pungkas Ali Sahniur.[Ar]