IST |
ACEH
TIMUR - Warga Desa Seuneubok Teping Panah, Kecamatan Idi
Tunong, Kabupaten Aceh Timur, mendesak Kepala Desa Seuneubok Teping Panah untuk
menetapkan calon tak terpilih sebagai sekretaris desa, hal itu dilakukan sesuai
dengan perjanjian warga terhadap kedua calon kepala desa setempat.
Menurut salah satu warga
yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu, menerangkan bahwa dalam percalonaan
kepala desa yang diusung oleh masyarakat pada beberapa bulan lalu, menjanjikan
calon kepala desa yang tidak terpilih
langsung menjadi sekdes setelah pelantikan kades.
“Namun setelah terpilih,
malah kepala desa mengangkat kaur pemerintahan sebagai sekdes. Hal tersebut
membuat kegaduhan dalam desa,” ujar warga yang sedang kesal kepada
LintasAtjeh.com, Senin malam lalu.
Hal tersebut dibenarkan
oleh calon kades yang tidak terpilih, Syarkawi (31), menurutnya perjanjian yang
dibuat dalam forum masyarakat adalah perjanjian yang sangat kuat, karena suara
masyarakat bisa menurunkan dan menaikan seseorang pejabat desa.
“Dalam penerapan sekdes di
Desa Seuneubok Teping Panah ini sangatlah janggal, yang mana masyarakat
menginginkan calon kades yang tidak terpilih segera diangkat sebagai sekdes
oleh kepala desa. Namun kenyataanya malah kepala desa mengangkat kaur
pemerintahan sebagai sekdes. Hal itu
menimbulkan kejanggalan,” ujar Syarkawi saat dikonfirmasi, Minggu (19/7/2016)
lalu.
Sedangkan Kepala Desa
Seuneubok Teuping Panah, Wahidin (44), mengatakan, hal tersebut benar terjadi.
Dikarenakan, perjanjian yang dilontarkan oleh masyarakat bukanlah di atas hitam putih, jadi perjanjian
tersebut tidaklah kuat, apalagi pembentukan tim pembantu perangkat desa adalah
hak mutlak dari kepala desa dan bukan dari masyakarat.
“enar masyarakat
menjanjikan hal itu, tapi itu bukan perjanjian yang kuat, karena tidak ada
bukti di atas hitam putih. Apalagi, calon yang tidak terpilih ini bukanlah
mitra saya, sehingga saya tidak bisa kerja sama dengan musuh sendiri,” ujar Wahidin.
Terkait kekisruhan yang
terjadi di desa tersebut, warga meminta pihak kecamatan untuk meyelesaikan
kegaduhan, sebelum warga semakin panas dan melakukan aksi diluar kendali.[Red/Iz]