ACEH
UTARA - Isteri Bupati Aceh Utara yang juga Ketua PKK, Hj.
Cut Ratna Irawati, SE, mengunjungi warga yang mengalami gangguan kejiwaan sejak
lahir, di Gampong Keutapang, Kecamatan Nisam, dan balita penderita penyakit
cerebral palsy di Gampong Teungoh, Kecamatan Sawang, Senin (25/7/2016).
Dalam kunjungan tersebut
juga turut didampingi dinas sosial, baitul mal dan puskesmas setempat. Istri
Cek Mad juga berkesempatan memberikan santunan kepada kedua keluarga pasien
tersebut.
Kepala Puskesmas Sawang,
dr. Fauzah, menjelaskan bahwa Restu Bahagia (4 tahun), pada umur 2 bulan
mengalami kejang demam berulang-ulang, pada umur 7 bulan pernah dibawa ke RSU
Zainoel Abidin untuk dilakukan scanning.
“Pihak keluarga sudah
pernah membawa ke Puskesmas Sawang dan kami rujuk ke RSU Cut Meutia untuk
mendapatkan perawatan maksimal. Kemudian juga sudah ditawarkan untuk melakukan
fisio teraphy namun ibunya tidak setuju,” ungkap dr. Fauzah.
Dari hasil kesimpulan anak
tersebut, lanjut dr. Fauzah, bukan polio namun pengaruh kejang-kejang saat bayi
dan diagnosanya yaitu cerebral palsy, dan tindakan yang harus dilakukan
diantaranya fisioteraphy, tingkatkan suplay gizi, memberi obat-obat simtomatis,
melakukan konseling secara terus menerus, dan pengawasan.
Sementara itu, Kepala
Puskesmas Nisam Armansyah, SKM, MSM, menjelaskan bahwa pasien atas nama Cut
Rahmatul Hafizah (10 tahun), yang menderita gangguan jiwa juga riwayat
penyakitnya sudah sejak kecil. Pihak puskesmas, katanya, sudah mengambil
tindakan dengan merujuk ke psikiater RSU Cut Meutia.
“Saat ini kita terus
memberi perawatan dan melakukan kunjungan rumah untuk perawatan pasien, juga
memberikan edukasi kepada keluarga tentang cara merawat pasien. Insya Allah,
besok juga akan kita antar lagi ke RSU Cut Meutia,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya
tersebut, Hj. Cut Ratna Irawati, meminta kepada dinas sosial dan baitul mal
untuk memberikan perhatian khusus kepada dua keluarga tersebut. Kemudian, dirinya
meminta pihak puskesmas melakukan penanganan maksimal kepada masyarakat yang
membutuhkan.
“Pihak puskesmas jangan
menunggu tapi harus jemput bola, dan segera mengambil tindakan jika ada kasus
di lapangan. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang luput dari perhatian dan
pelayanan,” harapnya.[Rls]