IST |
POSO -
Gembong teroris yang paling dicari Indonesia, Santoso alias Abu Wardah berhasil
dibinasakan pasukan gabungan Polri dan TNI.
Pada hari sabtu Jenazah
santoso dikuburkan. Yang mengejutkan adalah beredarnya foto foto ribuan orang
yang mengantar jenazah sang teroris. (Entah itu benar-benar foto asli atau
palsu yang jelas foto itu disebar situs dan akun pendukung teroris)
Lalu situs situs dan akun
pendukung teroris di media sosial dibuat kagum dengan banyaknya orang yang
datang. Mereka lalu berargumen kalau
teroris tidak mungkin jenazahnya di antar banyak orang.
“Wah, berarti Santoso
bukan teroris, santoso pasti mujahidin buktinya ribuan warga mendatangi
pemakamannya.”
“Wah, Santoso ternyata
dicintai warga sekitar, pasti Santoso bukan teroris, yang teroris adalah TNI,
Polri dan Densus”. Mungkin begitu argumen mereka.
Pertanyaannya, benarkah
ribuan orang itu mengantarkan jenazah santoso karena cinta dan mendukung atau
hanya karena penasaran kepada gembong teroris yang sangat terkenal di
Indonesia?
Anda
harus tahu dulu kenapa kelompok santoso di cap teroris.
Kelompok Santoso adalah
afiliasi dari kelompok Abu Sayyaf. Persenjataan kelompok Santoso banyak dipasok
Abu Sayyaf. Kedua kelompok itu telah
menyatakan bergabung dengan teroris ISIS.
Sudah pada tahukan gimana
kelakuan Abu Sayyaf dan ISIS. Ya, mereka suka ngebom bunuh diri, menculik dan
memenggal sandera jika tidak diberi uang tebusan.
Kelompok Santoso, Abu
sayyaf, ISIS meneror pemerintahan sah suatu negara dengan dalih ingin
mendirikan khilafah dengan menyerang aparat aparat keamanan.
Hal itulah yang menjadikan
kelompok Santoso dicap sebagai gerombolan teroris pemberontak. Mereka
menggunakan dalil agama untuk melakukan kejahatan.
Soal foto pemakamannya
yang dijejali banyak orang tidak membuktikan kalau Santoso diatas jalan yang
benar. Sama sekali bukan bukti kalau santoso mujahidin.
Kenapa? Karena orang yang
datang itu ada berbagai jenis. Berikut jenis orang yang datang ke pemakaman
Santoso.
1.
Anggota dan Pendukung Teroris ISIS Banyak Yang Datang
Status Santoso sebagai
pemimpin kelompok ISIS Mujahidin Timur Indonesia tentu membawa efek luar biasa
bagi orang yang pro kelompok itu. Saat kematiannya tersebar luas ke seluruh
Indonesia, maka mereka akan berbondong bondong melayat sebagai bentuk dukungan.
Contoh foto ini, banyak
pelayat yang mengantar jenazah anggota Kelompok Santoso membawa bendera ISIS.
Dan perlu anda ketahui, pendukung ISIS itu ada banyak di Indonesia.
Anggotanya saja dilayat
banyak pendukung ISIS. Gimana coba kalau pimpinan ISISnya yang tewas. Tentu
lebih banyak. Nah, Santoso itu pemimpin ISIS Indonesia Timur.
Misalnya juga yang mati
gembong teroris Abu Bakar Al Baghdadi, tentu saja yang mengantar lebih banyak
dari pendukung Santoso.
Jadi kalau pemimpin
penjahat jenazahnya dilayati oleh banyak anggota penjahat, tentu status
penjahat tidak akan berubah jadi orang baik.
Perkiraan pendukung
teroris ISIS dan Santoso yang datang dari berbagai pelosok 500 orang.
2.
500 Personil polisi datang ke Pemakaman
Bayangkan, 500 Polisi itu
bukan jumlah yang kecil. Predikat gembong teroris mewajibkan aparat menjaga
proses pemakaman agar berjalan lancar.
Kalau 500 polisi datang ke
pemakaman seorang jenazah, tentu jalanan menuju pemakaman jadi berjubel.
Intinya pemakaman jenazah
Santoso yang dijaga 500 polisi membuktikan kalau Santoso penjahat kelas kakap.
Perkiraan aparat yang
datang : 500 Polisi belum lagi dari intelijen. Kira kira ya 600 oranglah.
3.
Wartawan Datang Cari Berita
Sudah maklum ya, kalau ada
berita heboh dan langka bisa dipastikan para pemburu berita akan mengkerubuti
tempat itu bagai lalat yang mengerubuti kotoran.
Mereka akan berlomba lomba
mendapatkan berita paling update untuk media tempat mereka bekerja. Ada ratusan
media elektronik, cetak/koran, media online yang mengirimkan reporter mereka
untuk memburu berita dan gambar terkini pemakaman gembong teroris santoso.
Jadi mereka datang murni
cari berita bukan mengagumi Santoso.
Perkiraan wartawan yang
meliput pemakaman santoso 300 orang.
4.
Warga Sekitar Datang karena Penasaran
Anda bisa bayangkan 500
personil aparat keamanan datang ke kampung anda, tentu akan membuat kehebohan
luar biasa bagi warga. Belum lagi ratusan wartawan yang meliput. Menambah
antusias warga untuk menyaksikan kejadian itu. Syukur syukur bisa masuk TV.
Belum lagi status Santoso
yang sangat terkenal yang menjadi buron bertahun tahun. Kerap masuk berita di
TV. Itu menjadikan warga sekitar sangat
penasaran dengan peristiwa yang langka tersebut.
Warga akan berbondong
bondong menonton dan berselfie lalu menguploadnya ke media sosial.
Intinya mereka datang
hanya karena penasaran saja. Bukan karena mengagumi santoso apalagi cinta.
Perkiraan warga yang
penasaran menonton pemakaman itu sekitar 1000 orang berasal dari kampung itu
dan kampung kampung sekitarnya.
Kalau
ditotal berapa ya?
Pendukung Teroris ISIS dan
Santoso : 500 orang
Aparat keamanan : 600
orang
Wartawan : 300 orang
Warga yang penasaran :
1000 orang
Wow, ada 2400 orang
berjubel di jalanan kampung dan pemakaman. Mereka punya tujuan masing masing.
Jumlah itu bisa membengkak terutama untuk warga yang penasaran ingin menonton.
Melihat fakta ini tentu
kita menjadi tidak mudah terpengaruh
dengan berita dari situs situs pro teroris yang melebih lebihkan dan menyanjung
nyanjung pemakaman Santoso yg ditonton banyak orang.
Adalah aneh kalau
menganggap ribuan orang itu bukti kalau santoso mujahidin. Karena faktanya yang
datang bukan karena kagum kepada santoso.
Jangan mau di giring oleh
situs pendukung teroris untuk menganggap penjahat menjadi syuhada. Penjahat ya
penjahat.[Bacakabar]