ACEH
TAMIANG - Aktivis yang kerap menggelar aksi demo tunggal di
Kabupaten Aceh Tamiang, Haprizal Rozi, S.Sos, mengucapkan terima kasih kepada
Pemerintah Aceh serta Pemerintah Pusat yang tidak memberikan restu terhadap
keputusan 'tidak sehat' Bupati Hamdan Sati terkait upaya meniadakan paripurna
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2015 dan upaya menggunakan
anggaran dari APBA serta APBN untuk menjalankan pembangunan di kabupaten yang
bergelar Bumi Muda Sedia tersebut.
Selain itu, Haprizal Rozi
juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak DPRK Aceh Tamiang karena telah
bersikap toleran dan bijak melakukan penjadwalan ulang acara paripurna
pembahasan LKPj/LPj Tahun Anggaran 2015 yang kabarnya akan digelar, Senin
(1/8/2016) besok.
Kepada LintasAtjeh.com,
Minggu (31/7/2016), Haprizal Rozi, S.Sos, menyerukan kepada seluruh masyarakat
di Kabupaten Aceh Tamiang agar jangan berkecil hati jika Bupati Hamdan Sati
tidak akan pernah merasa bersalah dan tidak akan pernah memohon ma'af kepada
masyarakat atas pernyataan bohongnya yang terlanjur dilontarkan ke publik
beberapa waktu lalu terkait keyakinan dirinya tentang peniadaan paripurna
pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2015 serta upaya
untuk penggunakan anggaran dari APBA serta APBN untuk menjalankan pembangunan
di Kabupaten Aceh Tamiang.
Haprizal Roji sangat
berharap semoga kebohongan nyata yang telah dilakukan oleh Hamdan Sati dapat
dijadikan pelajaran yang mampu mencerdaskan masyarakat di Kabupaten Aceh
Tamiang sehingga nantinya akan melahirkan keyakinan bagi para masyarakat bahwa
Hamdan Sati bukanlah sosok pemimpin yang baik dan dirinya diduga tidak pernah
mau peduli terhadap nasib masyarakatnya.
Haprizal juga menegaskan
agar pihak masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang harus selalu waspada dan juga
bersikap jeli terhadap berbagai gelagat Hamdan Sati. Karena saat berada didepan
masyarakat, jelas Haprizal, Hamdan Sati terkesan sebagai pemimpin yang sok suci
dan seakan tidak pernah mau mencuri, namun dibelakang masyarakat diduga kuat
bahwa Hamdan Sati terus berupaya merampok harta negara.
Oleh karenanya, Haprizal
Rozi berupaya mengajak masyarakat Aceh Tamiang yang sudah merasa jera dan paham
tentang kebejatan Hamdan Sati agar bersedia merapatkan barisan untuk berusaha
membangun aksi pembongkaran tentang berbagai indikasi keserakahan dan ketamakan
oleh Hamdan Sati.
Haprizal juga mengajak
masyarakat Aceh Tamiang untuk berusaha menghimbau istri Hamdan Sati agar jangan
suka latah mengintervensi birokrasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan
ingatkan dirinya agar dapat bekerja pada tupoksinya sebagai Ibu PKK.
"Pada hari Senin, 1
Agustus 2016 besok, saya akan kembali menggelar aksi demo di Kabupaten Aceh
Tamiang dengan menggaungkan tema: Wujudkan Birokrasi Pemkab Atam Yang Terbebas
Dari KKN dan Tegakkan Hukum Tanpa Diskriminasi," terang Haprizal Rozi.
Haprizal juga menjelaskan
bahwa pada aksi demonya besok turut berupaya mengkritik Pemkab Aceh Tamiang
terkait pelaksanaan lelang proyek APBK yang terindikasi tidak transparan dan
tidak akuntabel serta adanya dugaan telah terjadinya abuse of power, juga praktek
KKN.
"Kita sangat berharap
agar pihak penegak hukum berani memeriksa secara sungguh-sungguh terhadap
Bupati Hamdan Sati dan para oknum Kadis, para oknum Pejabat ULP serta setiap
Pokja yang diduga terlibat praktek KKN dan kejahatan menyalahgunakan wewenang
untuk memperkaya diri dan orang lain. Jika terbukti bersalah maka penjarakan
mereka," tegas Haprizal Rozi, S.Sos.[zf]