ACEH
SELATAN – Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi mencapai 5
meter, 900 penumpang kapal ferry tujuan Simeulue Sinabang, selama 3 hari
terjebak di Pelabuhan Penyebarangan Labuhanhaji Aceh Selatan, Desa Pasar Lama,
Kecamatan Labuhanhaji.
Amatan LintasAtjeh.com,
Rabu (20/7/2016), suasana di pelabuhan Penyebarangan Labuhanhaji tampak para
penumpang masih bertahan sambil menunggu perubahan cuaca dan menunggu informasi
dari BMKG.Ada juga yang istirahat dan tidur-tiduran diatas tikar.
Camat Labuhanhaji Dicki
Ichwan, S.STP mengatakan untuk keberangkatan penumpang masih menunggu keputusan
dari BMKG. Diperkirakan pada hari Sabtu (23/7/2016), penumpang kapal ferry
menuju Simeulue akan berangkat, namun masih melihat kondisi cuaca di tengah
laut, mudah-mudahan membaik.
“Mengenai keberangkatan
penumpang, tidak bisa semua, tetapi secara bertahap, supaya tidak terjadi apa
yang tidak kita inginkan,” terangnya.
Sementara ini, kita buat
tenda pengungsian bagi penumpang yang tertunda keberangkatan, dan sudah kita
siapkan dapur umum serta logistik.
“Ada 900 orang penumpang
Kapal Fery tujuan Sinabang yang terjebak selama 3 hari sejak hari Minggu
(17/7/2016) sampai Rabu (20/7/2016). Kemudian kemarin ada kekurangan stok
logistik di pengungsian, 2 orang anak kecil sakit karena kurang HB,” ungkap Dicki
Ichwan.
Sementara, salah seorang
penumpang kapal ferry tujuan Simeulue, Yusnawati mengatakan kalau hanya bisa
berdoa agar cuaca membaik, sebab kami utamakan keselamatan, daripada nanti di
tengah lautan mendapatkan kendala.
“Banyak anak sekolah tidak
dapat masuk sekolah karena terkendala keberangkatan, dan banyak pekerjaan kami
disana yang tertunda. Selain itu uang belanja juga sudah menipis, karena sudah
beberapa hari di pengungsian,” katanya dengan raut sedih.[Delfy]