BIREUEN -
Sejak lama, bahkan sebelum ditetapkannya Aceh sebagai daerah syariat Islam,
Bireuen sudah dikenal sebagai Kota Santri atau Kota 1001 dayah.
Dayah adalah sebagai
lembaga pendidikan Islam di Aceh. Dulu, dayah merupakan kata serapan dari
bahasa Arab; Zawiyah, yang berarti sekolah agama, Agama Islam atau Madrasah.
Di Aceh khususnya Bireuen
dari dulu sampai sekarang santriwati sangat diwajibkan dan sudah menjadi gaya
hidup untuk mempelajari ilmu agama secara khusus, mereka tinggal di
pondok-pondok kecil sederhana dalam lingkungan dayah, bertahun-tahun lamanya
mereka belajar agama siang dan malam.
Hal ini dikarenakan di
Bireuen banyak sekali dayah, hampir di tiap kecamatan ada dayah. Yang paling
terkenal dan terbesar adalah dayah MUDI MESRA (Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiah
Mesjid Raya).
Selain Mudi Mesra, ada
beberapa dayah lainnya di Bireuen, antara lain; Dayah Babussalam Al-Aziziyah
Juenieb, Dayah Nurul Jadid, Dayah Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh
Dayah Darul Ulum Tanoh Mirah, Dayah Darussa’dah Cot Bada, Dayah Serambi Aceh
Cot Keumude, Dayah Darul Istiqamah di Desa Geulanggang Kecamatan Kota Juang dan
Dayah Ummul Ayman Samalanga.
Dayah-dayah inilah yang
paling banyak mencetak kader-kader wanita muslimah Aceh. Karena maju Aceh
dulunya karena di Aceh banyak terdapat Dayah. Ingat Aceh maka akan teringat
juga Kota Islaminya dan tentunya tepat penghasil wanita muslim dengan dibekali
ilmu agama.[DD]