-->

Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Perlu Katrol PAD dan Kembangkan SDA

16 Juni, 2016, 01.34 WIB Last Updated 2016-06-15T18:34:45Z
ACEH BESAR - Berbagai potensi alam yang dimiliki Kabupaten Aceh Besar hingga  kini dinilai belum tergarap serta dimanfaatkan secara maksimal. Kekurang manfataan itu cukup merugikan bagi Aceh Besar yang tengah membangun di berbagai bidang.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Ansari Muhammad, SPt kepada LintasAtjeh.com, pada acara buka puasa bersama kader Pemuda Pancasila Aceh Besar di lapangan Garpu Lambaro, Ingin Jaya, Rabu (15/6/2016).

Terkait besarnya kekayaan Kabupaten Aceh Besar dihubungkan dengan  efisiensi pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)nya, potensi sumber daya alam di Aceh Besar sangat kaya, potensi tersebut tersebar di 23 kecamatan dari segala sektor, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan bahkan memiliki sumber daya mineral di Kecamatan Lhoong, Lhoknga, dan Seulimeum.

Karena belum tergarap maksimal potensi alamnya, Aceh Besar lebih jadi sulit maju dan berkembang, kata politikus Partai Golkar ini.

Menurutnya, potensi yang ada di masing-masing kecamatan-kecamatan di Aceh Besar apabila dimaksimalkan akan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang menjanjikan di masa depan, termasuk bila sektor pertambangan sudah tidak lagi menjadi primadona.

“Contoh beberapa sektor yang masih memungkinkan untuk dikembangkan seperti sektor pariwisata, pertanian, perkebunan dan perikanan," ungkap Ansari.

Kita punya potensi lahan persawahan terbesar di Kecamatan Indrapuri, Sukamakmur, Montasik dan Blang Bintang. Adapula perkebunan, durian dan cengkeh di kawasan Kecamatan Lhoknga dan Lhoong yang dulu jadi primadona di daerah tersebut.

Sementara di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, perternakan dan bebeberapa potensi lainnya yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah untuk kecamatan yang ada di Aceh Besar," ucap Ansari.

Dengan memaksimalkan potensi tersebut, lanjutnya, melalui berbagai program bantuan kepada para petani mulai dari subsidi bibit serta pupuk hingga pemberian dan pemetaan lahan pertanian, perkebunan, bukan tidak mungkin di masa mendatang, setelah sektor pertambangan habis masih bisa sejahtera.

DPRK Aceh Besar sangat mendukung  program bantuan tersebut dan siap untuk memperjuangkan di APBK, namun tetap diperlukan dukungan dari APBA dan APBN," pungkas Ansari.[Darwin]
Komentar

Tampilkan

Terkini