Tugu Simpang Lima yang lenyap/IST |
BANDA ACEH – Lenyapnya tugu
Simpang Lima yang terletak di jantung Kota Banda Aceh tiba-tiba lenyap. Banyak
warga heran karena tidak semuanya tahu tentang informasi ini, demikian juga
netizen ramai membicarakan tugu yang selama puluhan tahun menjadi ikon Provinsi
Aceh ini.
Salah satu netizen,
Barlian AW AW mengunggah foto lenyapnya tugu yang dikenal dengan nama Tugu
Simpang Limong, 3 jam lalu di laman facebooknya dengan disertakan sebuah foto
yang diunggahnya.
Berikut statusnya :
Tugu Simpang Limong
tiba-tiba lenyap.Tadi malam sekitar pukul 20.00 Wib, tugu yang menjadi ikon Kota Banda Aceh itu
masih tegak berdiri. Pagi ini sudah tiada. Yang tinggal cuma lahan bekas
garukan.
Dibangun oleh Bukopin
tahun 1979, Tugu Simpang Limong (disebut demikian karena lokasinya di Simpang
Limong - Simpang Lima) adalah tugu kedua
di kota ini. Yang pertama adalah Tugu Simpang Jam yang dibangun oleh BNI
1946 di perempatan Taman Sari.
Banyak pengguna jalan pagi
ini tercengang atas lenyapnya tugu yang bahunya sering digunakan oleh kaum
demonstran.
Ya kini lenyap. Boleh
tanya kenapa?
Kenangan Tugu Simpang Lima/IST |
Sontak saja, status
tersebut langsung direspon netizen lain dengan berbagai komentar.
Salah satunya, Muhammad
Ikhsan mengatakan,”Kalau tidak salah Tugu Simpang Lima dibangun oleh Bank
Bukopin pada tahun 1989. Dan hari ini sudah di robohkan dengan tujuan untuk di
bangun tugu baru. Beberapa bulan yang lalu hal ini sudah pernah dipublis di
media massa”.
“Yang kami tahu, Tugu
semalam dirobohkan karena akan dibangun tugu baru dengan nuansa Islami dan
KeAcehan.dan itu ttp melalui kerjasama Pemkot dengan Bank Bukopin...jd tdk bnr
lah klo tugu kmren dirobohkan menghilangkan identitas suatu daerah apalagi
suku..malah itu tugu baru sgt mencerminkan simbol keIslaman dan keAcehan,”
begitu komentar Zahrul Fuadi.
Rancangan Tugu Simpang Lima/IST |
Berbeda dengan yang
lainnya, netizen atas nama Akhiruddin Mahjuddin justru mengkritisi lenyapnya
tugu Simpang Lima.
“Urgensi meratakan tugu
simpang lima tdk ada, atas nama estetika atawa keindahankah kota? Atas nama
kota madanikah? Atau sekedar mengejar rente dan fee dari proyek baru? Lebih
urgent saat ini dana dari proyek tugu baru untuk membahagiakan anak yatim dalam
menyambut lebaran, namun tuguh sebagai saksi sejarah banda Aceh tetap berdiri,”
komentarnya.
“Kota modern itu bukan
pada tuguhnya, tapi keyersediaan air bersih bagi warganya, bahkan langsung bisa
minum dari krant. Masa tuguh simbol kita modern, gagal paham saya,” sebutnya
lagi.
Hingga saat ini, lenyapnya
Tugu Simpang Lima Banda Aceh masih menjadi trending topic masyarakat di kota
berjuluk Serambi Mekkah ini.[Red]