IST |
JAKARTA - Tanggal 9
Ramadan menjadi tanggal penuh berkah bagi rakyat Indonesia. Di tanggal itu
tepatnya Jumat, 9 Ramadan 1364 H atau 17 Agustus 1945 Bapak Proklamator
Indonesia, Soekarno membacakan deklarasi kemerdekaan Indonesia dalam suasana
puasa.
Sehari sebelumnya tanggal
8 Ramadan atau 16 Agustus Soekarno dan Hatta diculik ke Rengasdengklok oleh
para pemuda yang ingin kemerdekaan segera diproklamirkan setelah Jepang
mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik. Namun Soekarno bersikukuh agar
pembacaan proklamasi dilakukan pagi hari tepat pada 9 Ramadan atau 17 Agustus
1945 hari Jumat.
Dalam buku Api Sejarah 2
tulisan Ahmad Mansur Suryanegara, disebutkan Bung Karno memilih angka 17 itu
karena angka yang baik, 17 merupakan jumlah rakaat salat dalam satu hari,
selain itu juga 17 Ramadan hari diturunkannya Alquran dan Jumat merupakan hari
yang mulia.
Deklarasi rencananya
dibacakan di lapangan Ikada, namun saat itu tentara Jepang masih banyak yang
berjaga-jaga. Untuk menghindari kerusuhan maka dipilih rumah kediaman Ir.
Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta untuk membacakan teks
proklamasi pukul 10.00 WIB. Saat itu Soekarno didampingi oleh tokoh-tokoh
kemerdekaan.
Berita kemerdekaan
disiarkan melalui radio hingga ke pelosok daerah. Tidak ada pesta atau perayaan
besar. Proklamasi dilaksanakan dalam kondisi sederhana, meski begitu rakyat
Indonesia yang kala itu tengah menjalankan ibadah puasa merasa gembira dan bersyukur
perjuangan mereka melawan penjajah akhirnya berbuah manis.[Detik]